Namun, hanya mengumpulkan data tidak cukup.Â
Menurut Charas, perusahaan harus melakukan analisis yang mendalam terhadap data ini dan menemukan akar permasalahan yang sebenarnya.Â
Apakah disengagement ini disebabkan oleh micromanagement?Â
Atau mungkin karena beban kerja yang terlalu berat?Â
Dengan memahami penyebabnya, perusahaan dapat mengambil langkah yang lebih efektif untuk mengatasi masalah ini.
Manfaat dari perubahan pebijakan: Produktivitas dan retensi yang meningkat
Saat perusahaan merespons Quiet Quitting dengan kebijakan yang lebih fleksibel dan fokus pada kesejahteraan karyawan, hasilnya sangat positif.Â
Menurut penelitian dari Qualtrics, perusahaan yang menerapkan kebijakan yang memungkinkan karyawan memiliki lebih banyak kontrol atas cara mereka bekerja menunjukkan peningkatan produktivitas dan retensi yang signifikan.Â
Karyawan merasa lebih dihargai dan didukung, yang pada akhirnya membuat mereka lebih terlibat dalam pekerjaan mereka.
Salah satu contoh kebijakan yang efektif adalah memberikan kesempatan bagi karyawan untuk bekerja secara lebih fleksibel, baik dari segi jam kerja maupun tempat kerja.Â
Dengan mengurangi tekanan untuk selalu "hadir secara fisik", perusahaan memungkinkan karyawan untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional mereka dengan lebih baik.Â
Ini bukan hanya meningkatkan keterlibatan karyawan, tetapi juga mengurangi tingkat burnout yang menjadi salah satu penyebab utama Quiet Quitting.