Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Penurunan Suku Bunga, Kelas Menengah Makin Terjerat Hutang?

4 Oktober 2024   13:00 Diperbarui: 4 Oktober 2024   13:06 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Imbal hasil dari tabungan yang menurun membuat orang enggan menyimpan uang di bank.

Selain itu, kenaikan pengeluaran sehari-hari akibat konsumsi berlebihan semakin menekan kapasitas untuk menabung. 

Ketika pendapatan tidak bertumbuh secepat pengeluaran dan hutang, ruang untuk menabung semakin menyempit. 

Ini adalah situasi yang mengkhawatirkan karena tanpa tabungan yang memadai, keluarga kelas menengah menjadi rentan terhadap guncangan finansial seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan darurat.

Dampak jangka panjang terhadap stabilitas keuangan keluarga kelas menengah

Dalam jangka panjang, tren peningkatan hutang dan menurunnya tingkat tabungan dapat mengancam stabilitas keuangan keluarga kelas menengah. 

Channel News Asia mengungkapkan bahwa tanpa literasi keuangan yang memadai, kelas menengah menjadi lebih rentan terhadap guncangan ekonomi. 

Ketergantungan pada hutang untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dapat menyebabkan kesulitan finansial ketika terjadi perubahan ekonomi yang tidak terduga.

Jika situasi ini tidak segera diatasi, ada risiko bahwa kelas menengah akan mengalami "penurunan kelas" secara ekonomi. 

Mereka yang sebelumnya memiliki keamanan finansial dapat terjerumus ke dalam kesulitan keuangan yang serius. 

Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh individu atau keluarga, tetapi juga dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi nasional.

Alternatif kebijakan yang mungkin lebih tepat

Melihat risiko-risiko tersebut, penting bagi pemerintah dan otoritas keuangan untuk mempertimbangkan kebijakan alternatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun