Pada akhirnya, Joker: Folie à Deux tidak hanya menggambarkan hubungan antara dua orang yang tidak stabil, tetapi juga menjadi alegori tentang bagaimana hubungan yang rusak dapat menghancurkan kedua pihak yang terlibat.Â
Menurut Wikipedia, baik Joker maupun Harley semakin terperosok ke dalam kehancuran mental mereka ketika mereka terlibat lebih dalam satu sama lain.Â
Hubungan ini menunjukkan pola dominasi dan ketergantungan yang berbahaya, di mana tidak ada pihak yang benar-benar memimpin, tetapi keduanya saling menarik satu sama lain ke dalam lubang yang lebih dalam.
Alegori ini sangat relevan untuk dipahami dalam konteks hubungan modern, di mana banyak pasangan terjebak dalam siklus ketergantungan yang saling merusak.Â
Di Indonesia, fenomena seperti ini bisa ditemukan dalam kasus-kasus hubungan toksik, yang bersifat posesif, di mana salah satu atau kedua pasangan merasa tidak bisa hidup tanpa yang lain, meskipun hubungan tersebut jelas tidak sehat.
Kesimpulan
Film Joker: Folie à Deux memberi kita banyak hal untuk dipikirkan tentang hubungan, terutama hubungan yang rusak dan destruktif.Â
Melalui hubungan Joker dan Harley, kita dapat melihat bagaimana ketergantungan yang tidak sehat, obsesi, dan kegilaan dapat menghancurkan seseorang, bahkan lebih cepat ketika tidak ada pihak yang mau atau mampu melepaskan diri.
Referensi:Â
- Psychology Today. (2024). Folie à deux: Joker, Harley, and the folly of two.Â
- Wikipedia. (2024). Joker: Folie à Deux.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H