Tempat ini menjadi semacam inkubator untuk hubungan mereka yang penuh ketidakstabilan, di mana kehancuran itu dimulai dan tumbuh dengan cepat.
Jika kita hubungkan dengan konteks kehidupan sosial di Indonesia, Arkham Asylum bisa dilihat sebagai simbolisasi dari kondisi-kondisi atau tempat di mana seseorang mungkin terjebak dalam trauma atau ketidakberdayaan, seperti lingkungan rumah tangga yang toksik atau komunitas yang tertutup.Â
Tempat-tempat ini, bukannya menjadi tempat penyembuhan, malah menjadi "ruang" di mana ketidakstabilan semakin tumbuh, terutama ketika orang-orang yang ada di dalamnya tidak memiliki akses atau peluang untuk keluar.
Musik dan spiral kegilaan
Musik adalah elemen penting dalam Joker: Folie à Deux.
Musik tidak hanya untuk mengiringi narasi, tetapi juga untuk memperkuat tema spiral kegilaan yang dialami oleh Joker dan Harley. Harley, dalam upayanya untuk "menyelamatkan" Joker dari keterpurukannya.
Menggunakan musik untuk memancingnya keluar dari keadaan mental yang stagnan.Â
Namun, ritme musik yang digunakan bertindak seperti "mesin yang mulai tidak teratur"—suatu metafora untuk hubungan mereka yang semakin rusak.Â
Musik dalam film ini bukanlah alat penyembuhan, tetapi katalis untuk kegilaan yang semakin dalam.
Musik sering kali menjadi cerminan emosi.Â
Sebuah lagu yang riang dapat membawa suasana yang cerah, sedangkan musik yang gelap dan berulang dapat memperkuat perasaan sedih atau bahkan marah.Â
Dalam kasus Joker dan Harley, penggunaan musik menunjukkan betapa rapuhnya mereka, dan bagaimana alat yang seharusnya positif malah disalahgunakan dalam konteks hubungan destruktif ini.