Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Urgensi Pengetatan Aturan Produk Skincare di Tanah Air

23 September 2024   16:16 Diperbarui: 23 September 2024   16:22 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang wanita bertopeng mengusik ketenangan para owner krim kecantikan. Dokter Detektif, begitu ia dikenal di Tiktok, membongkar rahasia produk skincare populer melalui uji lab. Klaim berlebihan terbongkar, pemilik merek gusar. Di balik topengnya, pemilik akun ini adalah seorang dokter kecantikan berpengalaman, yang bertekad menyelamatkan konsumen dari produk yang tidak sesuai janji.

Industri kecantikan Indonesia tengah mengalami pertumbuhan pesat, namun juga menghadapi tantangan serius. Fenomena "Dokter Detektif" di media sosial telah membuka mata publik tentang banyaknya produk dengan klaim berlebihan. 

Meski BPOM telah menetapkan berbagai peraturan, masih banyak celah yang perlu ditutup. 

Artikel ini akan menguraikan kelemahan peraturan saat ini, urgensi pengetatan, dan potensi perbaikan yang bisa dilakukan untuk industri kecantikan Indonesia. 

Kelemahan Regulasi Industri Kecantikan Indonesia 

Regulasi industri kecantikan Indonesia saat ini memiliki beberapa kelemahan mencolok (Fakhreza dan Siregar, 2023): 

1. Celah dalam Pengawasan Produk Kecantikan 

Proses notifikasi dan sertifikasi (pendaftaran dan pengujian keamanan produk) yang panjang dan rumit sering membuat pelaku usaha kewalahan. Hal ini membuka peluang beredarnya produk tanpa pengawasan ketat, meningkatkan risiko bagi konsumen. 

2. Ketidakjelasan Standar Klaim Produk 

Meski BPOM telah memperbarui regulasi terkait klaim kosmetik, implementasinya masih jauh dari sempurna. Contohnya, penggunaan bahan seperti Phenoxyethanol sering melebihi batas aman yang diizinkan, menunjukkan kurangnya kepatuhan terhadap standar yang ada. 

3. Lemahnya Penegakan Hukum 

Sanksi yang ada belum cukup memberikan efek jera bagi pelanggar regulasi industri kecantikan. Hal ini menunjukkan perlunya penguatan sistem hukum dan pengawasan untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. 

Ketiga aspek ini saling terkait dan menciptakan lingkungan yang rentan terhadap praktik tidak etis dalam industri kecantikan Indonesia. Perbaikan komprehensif diperlukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan ini dan meningkatkan keamanan serta kualitas produk kecantikan di pasar. 

Mengapa Peraturan Industri Kecantikan Perlu Diperketat? 

Melihat berbagai kelemahan yang telah dibahas sebelumnya, pengetatan peraturan industri kecantikan Indonesia menjadi sangat mendesak. Berikut adalah tiga alasan utama mengapa hal ini penting: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun