Pertama, serial ini telah mengubah wajah industri manga dan anime dengan penjualan lebih dari 500 juta kopi, menetapkan standar baru untuk kesuksesan komersial dan mendorong investasi dalam proyek-proyek ambisius.
Gaya bercerita Eiichiro Oda, dengan plot jangka panjang dan pengembangan karakter yang mendalam, turut mempengaruhi para mangaka lain.
Kedua, One Piece telah membentuk komunitas penggemar internasional yang beragam, seperti Komunitas One Piece Indonesia (Kopi Pirates), yang aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk penggalangan dana.
Ketiga, One Piece telah menjadi subjek studi akademis, di mana serial ini dianalisis sebagai cerminan masyarakat kontemporer dan isu-isu internasional.
Terakhir, narasi dalam One Piece seringkali merefleksikan isu-isu global seperti keadilan dan kebebasan.
Kisah Wano Country, yang menggambarkan perjuangan melawan tirani, dapat menjadi alegori untuk isu-isu dunia nyata seperti kolonialisme dan ketidakadilan sosial.Â
One Piece sebagai Fenomena GlobalisasiÂ
One Piece adalah contoh sempurna bagaimana budaya populer Jepang menjadi fenomena global.
Serial ini berperan besar dalam menyebarkan budaya Jepang ke seluruh dunia, seperti konsep persahabatan "nakama" dan nilai-nilai "bushido" (jalan samurai).
Yang menarik, One Piece diadaptasi dan ditafsirkan secara berbeda di berbagai budaya, menciptakan kesan lokal sambil mempertahankan esensi universalnya.
Teknologi dan media sosial juga berperan penting dalam popularitas global One Piece.
Platform streaming telah memudahkan akses ke serial ini, sementara media sosial memfasilitasi pertumbuhan komunitas penggemar internasional.