Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - ASN | Narablog sejak 2010

Introvert, Millenial, Suka belajar hal-hal baru secara otodidak.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dari Komoditas ke Kreativitas, Jalan Baru Ekonomi Indonesia

12 September 2024   08:00 Diperbarui: 12 September 2024   08:03 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ekonomi kreatif (Freepik)

"Gempa" ekonomi China yang mengguncang perekonomian global belakangan ini menjadi alarm keras bagi Indonesia. 

Sebagai negara yang selama ini mengandalkan ekspor komoditas ke Negeri Tirai Bambu, kita perlu segera mencari alternatif sebelum terlambat.

Untungnya, ada senjata ampuh yang bisa kita andalkan: ekonomi kreatif.

Bayangkan ekonomi kita seperti rumah yang berdiri di atas satu tiang bernama komoditas.

Begitu tiang itu goyah karena gempa dari China, seluruh bangunan ikut bergoyang hebat.

Nah, ekonomi kreatif bisa menjadi tiang-tiang tambahan yang membuat rumah kita lebih kokoh menghadapi guncangan.

Laporan dari UNCTAD tahun 2019 menunjukkan bahwa di tengah perlambatan perdagangan global, justru ekonomi kreatif malah tumbuh (UNCTAD, 2019).

Ini bukti nyata bahwa sektor ini punya daya tahan luar biasa.

Ibarat pohon bambu yang lentur, ekonomi kreatif bisa tetap berdiri tegak meski diterpa angin kencang krisis ekonomi.

Lalu apa hubungannya dengan "gempa" dari China?

Studi oleh Shrestha dan Sato (2020) menjelaskan bagaimana guncangan ekonomi di China bisa merambat ke negara-negara tetangga melalui rantai pasokan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun