Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - ASN | Narablog sejak 2010

Introvert, Millenial, Suka belajar hal-hal baru secara otodidak.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Krisis Tersembunyi, Potret Buram Sistem Pendidikan Dokter Spesialis Indonesia

30 Agustus 2024   19:15 Diperbarui: 30 Agustus 2024   19:19 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra) 

Yang lebih mengejutkan lagi, Setiawan dan Kurniawan (2023) memperkirakan bahwa kekurangan dokter spesialis dapat mengakibatkan kerugian ekonomi hingga 2% dari PDB Indonesia per tahun. Bayangkan, berapa triliun rupiah yang hilang hanya karena kita tidak memiliki cukup dokter spesialis! 

Jadi, apa yang harus kita lakukan? 

Pertama, kita perlu meninjau ulang sistem pendidikan dokter spesialis. Beban kerja 84 jam per minggu tanpa kompensasi memadai bukan hanya tidak manusiawi, tapi juga kontraproduktif. 

Kedua, kita perlu mencari solusi untuk masalah biaya pendidikan yang tinggi. Mungkin sistem beasiswa atau pinjaman lunak bisa menjadi solusi. 

Ketiga, kita perlu memikirkan cara untuk mendistribusikan dokter spesialis secara lebih merata di seluruh Indonesia. Mungkin dengan insentif khusus atau sistem rotasi yang lebih baik. Dan terakhir, kita perlu mengadopsi praktik terbaik dari negara tetangga dalam hal beban kerja dan kompensasi. 

Kasus dr. Aulia seharusnya menjadi wake-up call bagi kita semua. Ini bukan hanya tentang satu dokter atau satu rumah sakit. Ini tentang masa depan kesehatan Indonesia. Jika kita tidak bertindak sekarang, siapa yang akan merawat kita ketika kita sakit nanti?

Sebagai penutup, saya ingin mengutip pepatah lama: "Mencegah lebih baik daripada mengobati." 

Mungkin sudah saatnya kita mencegah krisis dokter spesialis sebelum terlambat. 

Karena pada akhirnya, kesehatan adalah investasi terbaik yang bisa kita berikan untuk masa depan bangsa ini.


Referensi:
1. Sari, A. P., & Widodo, D. (2023). The impact of specialist doctor shortage on healthcare quality and accessibility in Indonesia: A systematic review. Indonesian Journal of Health Policy and Management. [https:  //journal.  fkm.  ui.  ac.  id/ijhpm/article/view/4567]

2. Nugroho, T., & Pramono, D. (2022). Financial barriers to specialist medical education in Indonesia: A mixed-methods study. BMC Medical Education. [https:  //bmcmededuc.  biomedcentral.  com/articles/10.  1186/s12909-022-03456-x]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun