Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kepercayaan Publik Sekarat oleh Gaya Hidup Mewah Pejabat

29 Agustus 2024   16:15 Diperbarui: 29 Agustus 2024   16:17 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal, menurut Mulyana, konsistensi pesan dan kecepatan respon sangat penting dalam menangani krisis kepercayaan publik[3]. Sikap menghindar ini justru bisa memperburuk persepsi masyarakat dan menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah. 

Bagong Suyanto, Guru Besar Sosiologi Ekonomi FISIP Universitas Airlangga, mengingatkan bahwa di era masyarakat post-modern, bagaimana seseorang menampilkan dirinya di hadapan orang lain dipengaruhi oleh konstruksi dirinya menyikapi tuntutan masyarakat dan kepentingan yang melatarbelakanginya[1]. 

Dalam konteks ini, unggahan Erina Gudono mungkin hanya mencerminkan gaya hidup pribadinya, namun karena statusnya sebagai menantu presiden, hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari ekspektasi publik terhadap keluarga pejabat negara. 

Fenomena ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih memegang teguh nilai-nilai kesederhanaan dan menuntut hal yang sama dari para pemimpinnya. Dr. Rahmat Muhammad, pakar sosiologi dari Universitas Hasanuddin, menegaskan bahwa gaya hidup sederhana harus diprioritaskan oleh pejabat negara, walaupun mereka memiliki kekayaan pribadi[6]. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara ekspektasi publik dan realitas gaya hidup keluarga pejabat.

Untuk mengatasi krisis kepercayaan ini, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis. Burhanuddin, seorang pakar komunikasi, menyarankan agar pemerintah mempertegas regulasi dan meyakinkan masyarakat bahwa setiap kasus ditangani dengan serius[4]. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci dalam membangun kembali kepercayaan publik.

Sebagai penutup, kontroversi gaya hidup keluarga pejabat negara bukanlah isu sepele. 

Hal ini mencerminkan ekspektasi masyarakat terhadap para pemimpinnya dan bisa berdampak signifikan terhadap kepercayaan publik pada pemerintah. 

Terlebih jika dibagikan di sosial media, di mana setiap unggahan bisa menjadi bahan diskusi publik yang luas. 

Oleh karena itu, pemerintah perlu mengembangkan strategi komunikasi yang lebih efektif dan responsif dalam menghadapi isu-isu sensitif seperti ini. 

Hanya dengan transparansi, akuntabilitas, dan komunikasi yang baik, kepercayaan publik bisa dijaga dan ditingkatkan.


Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun