Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Eskalator, Jembatan menuju Pendidikan Holistik dan Pengentasan Kemiskinan

28 Agustus 2024   10:00 Diperbarui: 28 Agustus 2024   10:04 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep sekolah eskalator 12 tahun yang diusulkan untuk diterapkan di Indonesia membawa angin segar bagi dunia pendidikan tanah air. 

Sistem yang mengintegrasikan jenjang pendidikan dasar hingga menengah dalam satu kesatuan berkelanjutan ini menjanjikan pengalaman belajar yang lebih koheren dan mengurangi stres siswa akibat ujian seleksi antar jenjang. 

Namun, seberapa relevan dan efektifkah konsep ini jika diterapkan di Indonesia?

Salah satu aspek krusial yang perlu diperhatikan adalah dampaknya terhadap tingkat stres dan motivasi belajar siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ivana Grace Sofia Radja dkk, kualitas pendidikan di daerah pedesaan Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk kurangnya fasilitas memadai dan sulitnya akses pendidikan. 

Penerapan sistem eskalator berpotensi mengurangi hambatan akses antar jenjang pendidikan, sehingga dapat menurunkan tingkat stres siswa terkait transisi ke jenjang yang lebih tinggi.

Namun, penting untuk dicatat bahwa stres dalam pendidikan tidak selalu berdampak negatif. 

Menurut studi yang dilakukan oleh Ega Tri Ramadona, tingkat stres yang moderat justru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, penerapan sekolah eskalator perlu diimbangi dengan tantangan akademis yang tepat untuk mempertahankan motivasi belajar siswa.

Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah dampak kurikulum terintegrasi terhadap pengembangan bakat dan minat siswa. 

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah melaporkan dampak positif dari fleksibilitas Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif dan relevan. Konsep sekolah eskalator dapat memperluas peluang ini dengan menyediakan kontinuitas kurikulum selama 12 tahun.

Integrasi kurikulum, seperti yang dijelaskan dalam penelitian di MTs Nurul Qornain Sukowono Jember, memungkinkan pengembangan kurikulum yang lebih holistik, mencakup aspek akademis, karakter, kecakapan hidup, dan pendidikan seni budaya. 

Pendekatan ini berpotensi memberikan ruang lebih luas bagi siswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan bakat serta minat mereka.

Namun, tantangan utama dalam implementasi kurikulum terintegrasi adalah kebutuhan akan pelatihan guru yang memadai. 

Sebagaimana diungkapkan dalam studi kasus di Desa Rowotamtu dan Tisnogambar, pelatihan guru terkait kebijakan kurikulum baru sangat penting untuk memastikan efektivitas implementasi.

Lebih jauh lagi, konsep sekolah eskalator memiliki potensi untuk berkontribusi pada pengurangan kemiskinan di daerah melalui pendidikan ekonomi kreatif. 

Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim (YPA MDR) telah menerapkan konsep serupa di 61 sekolah di Gedangsari Gunungkidul dan Pandak Bantul. Program ini tidak hanya fokus pada pembinaan akademis, tetapi juga mengembangkan kecakapan hidup sesuai potensi unggulan masyarakat setempat.

Pendekatan ini sejalan dengan konsep pendidikan sebagai "eskalator" menuju kemajuan peradaban, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 

Dengan mengintegrasikan pendidikan ekonomi kreatif ke dalam kurikulum, sekolah eskalator berpotensi menciptakan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan praktis untuk mengembangkan ekonomi lokal.

Meskipun demikian, implementasi konsep sekolah eskalator di Indonesia bukanlah tanpa tantangan. 

Salah satu isu mendasar yang perlu diatasi adalah rendahnya minat baca dan budaya literasi di kalangan masyarakat Indonesia, sebagaimana diungkapkan oleh Azkiya Musfirah. Tanpa fondasi literasi yang kuat, efektivitas kurikulum terintegrasi mungkin tidak akan mencapai potensi maksimalnya.

Kesimpulannya, konsep sekolah eskalator 12 tahun memiliki relevansi yang signifikan dalam konteks pendidikan Indonesia. 

Sistem ini berpotensi mengurangi stres siswa, meningkatkan motivasi belajar, mengembangkan bakat dan minat secara holistik, serta berkontribusi pada pengurangan kemiskinan melalui pendidikan ekonomi kreatif. 

Namun, implementasinya memerlukan perhatian khusus pada pelatihan guru, pengembangan kurikulum yang tepat, dan peningkatan budaya literasi secara menyeluruh. 

Dengan pendekatan yang cermat dan komprehensif, sekolah eskalator dapat menjadi katalis perubahan positif dalam lanskap pendidikan Indonesia.

Referensi:

  • [1] Iainkediri. ac. id. (n.d.). BAB II KAJIAN PUSTAKA. Retrieved from https:  //etheses.  iainkediri.  ac.  id/8008/3/92101418006_bab2.pdf
  • [2] Repository-penerbitlitnus. co. id. (n.d.). Integrasi Kurikulum. Retrieved from https:  //repository-penerbitlitnus.  co.  id/id/eprint/40/1/Integrasi%20Kurikulum.pdf
  • [3] Eskripsi. usm. ac. id. (2023). File Komplit. Retrieved from https:  //eskripsi.  usm.  ac.  id/files/skripsi/F11A/2019/F.111.19.0163/F.111.19.0163-15-File-Komplit-20230907031220.pdf
  • [4] Harianjogja. com. (2016, November 26). Sekolah Eskalator Pendidikan Ekonomi Kreatif untuk Mengatasi Kemiskinan Daerah. Retrieved from https:  //jogjapolitan.  harianjogja.  com/read/2016/11/26/512/772036/sekolah-eskalator-pendidikan-ekonomi-kreatif-untuk-mengatasi-kemiskinan-daerah
  • [5] Eprints. uny. ac. id. (n.d.). SKRIPSI EGA TRI RAMADONA_14604221026. Retrieved from https:  //eprints.  uny.  ac.  id/56714/1/SKRIPSI%20EGA%20TRI%20RAMADONA_14604221026.pdf
  • [6] Repo. undiksha. ac. id. (n.d.). BAB 1 PENDAHULUAN. Retrieved from https:  //repo.  undiksha.  ac.  id/350/10/1723071011-BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf
  • [7] Antaranews. com. (n.d.). Relevansi konsep sekolah eskalator di Indonesia. Retrieved from https:  //www.  antaranews.  com/berita/4289331/relevansi-konsep-sekolah-eskalator-di-indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun