Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Iwan Fals, sang Pemberontak dari Era 80-an

22 Agustus 2024   07:00 Diperbarui: 22 Agustus 2024   07:18 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsistensi Iwan dalam berkarya dan menyuarakan aspirasi rakyat membuatnya tetap relevan hingga kini. Di usia 60-an, ia masih aktif berkolaborasi dengan musisi muda. 

"Iwan Fals banyak melakukan kolaborasi dengan musisi muda," tulis sebuah artikel di Kompas[8]. Ini menunjukkan bahwa pesan-pesan dalam lagunya masih bergauna bagi generasi baru. 

Lantas, apa yang bisa kita pelajari dari perjalanan karier Iwan Fals? 

Pertama, keberanian untuk bersuara dan konsisten dengan prinsip, meski harus menghadapi tekanan. 

Kedua, kemampuan beradaptasi tanpa kehilangan esensi. Iwan tetap kritis, namun cara penyampaiannya berevolusi seiring waktu. 

Ketiga, pentingnya menjaga relevansi dengan terus berinovasi dan terbuka pada ide-ide baru. 

Tentu saja, tidak semua orang setuju dengan cara Iwan menyampaikan kritik. Ada yang menganggapnya terlalu frontal dan provokatif. 

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa keberaniannya membuka jalan bagi kebebasan berekspresi yang kita nikmati saat ini. Bukankah itu esensi dari seorang tokoh inspiratif? 

Seseorang yang berani melangkah lebih dulu, meski jalan yang dilaluinya penuh risiko. 

Kini, di era media sosial, siapa pun bisa dengan mudah menyuarakan kritik. Namun berapa banyak yang benar-benar konsisten dan bertanggung jawab atas ucapannya? 

Mungkin inilah saatnya kita bercermin dan bertanya: sudahkah kita menggunakan kebebasan berekspresi kita dengan bijak? Atau jangan-jangan kita justru terjebak dalam euforia demokrasi semu yang dangkal? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun