Dalam konteks ini, peran media dan masyarakat sipil menjadi sangat penting untuk mengawasi dan memastikan bahwa proses politik berjalan secara transparan dan akuntabel.
Hanya dengan demikian, Jakarta dapat memiliki pemerintahan daerah yang efektif dan responsif terhadap kebutuhan warganya.
-
Melihat dinamika politik ini, kita bisa membayangkan Pilgub Jakarta 2024 sebagai sebuah sirkus politik di mana para pemainnya berlomba-lomba untuk menjadi bintang utama.
Partai-partai yang biasanya berseteru, kini mungkin akan berpelukan layaknya dua aktor dalam drama romantis, semua demi kursi kekuasaan.
Sementara itu, warga Jakarta hanya bisa berharap bahwa pertunjukan ini tidak berakhir dengan tragedi tata kelola yang buruk. Seperti kata pepatah, "politik adalah seni dari kemungkinan," dan di Jakarta, kemungkinannya tampaknya tak terbatas.
Namun, mari kita berharap bahwa di balik semua manuver dan strategi, ada niat tulus untuk membangun Jakarta yang lebih baik.
Dan jika tidak, mungkin sudah saatnya bagi warga untuk meminta lagu yang berbeda dari para pemimpin mereka.
Artikel ini telah tayang di Aietama.my.id dengan judul yang sama, Klik untuk baca:
https://www.aietama.my.id/2024/08/antara-pragmatisme-dan-idealisme.html
-
Referensi:
Detikcom. (2024). Djarot PDIP tantang PKS di Pilgub Jakarta 2024, berani nggak usung Ahok. Retrieved from [https: Â //news. Â detik. Â com/pemilu/d-7487454/djarot-pdip-tantang-pks-di-pilgub-jakarta-2024-berani-nggak-usung-ahok]