Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Luka yang Termaafkan, Ingatan yang Terhapuskan: Mengurai Pemaafan dari Sudut Pandang Gender

12 Agustus 2024   19:24 Diperbarui: 12 Agustus 2024   19:30 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[3] Worthington, E. L., Jr., Davis, D. E., Hook, J. N., Van Tongeren, D. R., Gartner, A. L., Jennings, D. J., II, Greer, C. L., & Lin, Y. (2021). Gender differences in forgiveness and its affective correlates. Journal of Positive Psychology, 16(6), 749-761. https: //doi. org/10.1080/17439760. 2020. 1818813

[4] Angraini, R., & Cucuani, H. (2014). Hubungan kualitas persahabatan dan empati pada pemaafan remaja akhir [The relationship between friendship quality and empathy in late adolescent forgiveness]. An-Nafs: Jurnal Fakultas Psikologi, 8(2), 1-11. https: //journal. uir. ac. id/index.php/annafs/article/view/3281

[5] Utami, D. A. (2015). Kepercayaan interpersonal dengan pemaafan dalam hubungan persahabatan [Interpersonal trust and forgiveness in friendships]. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 3(1), 54-70. https: //journal. unesa. ac. id/index. php/JOFC/article/download/26946/10722

[6] Tian, L., Huebner, E. S., & Liu, J. (2022). Forgiveness and subjective well-being in school: Mediating roles of social support and resilience. Frontiers in Psychology, 13, Article 898715. https: //doi. org/10. 3389/fpsyg. 2022. 898715

[7] Nashori, F., Iskandar, T. Z., Setiono, K., & Siswadi, A. G. P. (2013). Pemaafan pada etnis Jawa ditinjau dari faktor demografi [Forgiveness in Javanese ethnicity viewed from demographic factors]. Jurnal Konseling Edukasi, 1(2), 234-258. https: //journal. iainkudus. ac. id/index. php/Konseling_Edukasi/article/download/234-258/pdf

[8] Miller, A. J., Worthington, E. L., Jr., & McDaniel, M. A. (2008). Gender and forgiveness: A meta-analytic review and research agenda. Journal of Social and Clinical Psychology, 27(8), 843-876. http: //people. vcu. edu/~mamcdani/Publications/Miller, %20Worthington%20%26%20McDaniel%20%282008%29. pdf

[9] Z. Safitri K, and A. Amirudin, "Keputusan Perempuan Memaafkan Ketidaksetiaan Pasangan," Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, vol. 4, no. 2, pp. 61-70, Jun. 2021. https: //doi. org/10. 14710/endogami. 4. 2. 61-70

[10] Lichtenfeld, S., Buechner, V. L., Maier, M. A., & Fernández-Capo, M. (2015). Forgive and Forget: Differences between Decisional and Emotional Forgiveness. PloS one, 10(5), e0125561. https: //doi. org/10. 1371/journal. pone. 0125561

[11] https: //komnasperempuan. go. id/download-file/1085

[12] https: //ejournal. uin-suka. ac. id/ushuluddin/Religi/article/download/1001-01/941/1935

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun