Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Suka Iseng Nulis

Seorang Millenial Berbulu Gen-Z

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kemanusiaan yang Hilang dalam Kebijakan Arbitrer

5 Agustus 2024   17:36 Diperbarui: 5 Agustus 2024   17:39 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, penting bagi kebijakan publik untuk tidak hanya fokus pada aspek legal tetapi juga mempertimbangkan dampak psikologis dan emosional terhadap individu yang terdampak. 

Dalam situasi ini, pemerintah dan pihak-pihak terkait harus bekerja sama untuk mencari solusi yang tidak hanya adil tetapi juga manusiawi. 

Hak asasi manusia, kesehatan, dan kesejahteraan warga harus menjadi prioritas utama dalam setiap keputusan kebijakan. 

Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa setiap individu, termasuk lansia yang rentan, mendapatkan perlindungan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk menjalani kehidupan yang sehat dan bermartabat.

---

Referensi:

1. National Institute on Aging. "Exercise and Physical Activity." [nia*nih*gov/health/exercise-physical-activity)
2. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "The Right to Health." [who*int/news-room/fact-sheets/detail/human-rights-and-health).
3. American Psychological Association. "The Risks of Social Isolation." [apa*org/monitor/2019/05/ce-corner-isolation).
4. Kompas.com. "Lansia di Cililitan Terisolasi Imbas Satu-satunya Akses Jalan ke Rumahnya Ditembok." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun