Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kemanusiaan yang Hilang dalam Kebijakan Arbitrer

5 Agustus 2024   17:36 Diperbarui: 5 Agustus 2024   17:39 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu lansia di RT 09/RW 09, Kramatjati, Jakarta Timur, yang turut terdampak akibat akses jalan ditutup. ((KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

Di Cililitan, sebuah kisah pilu tentang seorang lansia yang terisolasi akibat penutupan akses jalan di depan rumahnya, menjadi refleksi tentang bagaimana kebijakan yang tidak mempertimbangkan aspek kemanusiaan dapat menghancurkan jiwa-jiwa yang rapuh. 

Lansia yang tak lagi bisa berjemur atau berolahraga akibat tembok yang menghalangi jalan, seolah terperangkap dalam sangkar yang tak terlihat, namun terasa nyata setiap detiknya. 

- 

Kebebasan sering kali datang dengan harga yang tak terduga. 

Ia mungkin saja hadir dalam bentuk keterasingan, ketika kita berdiri sendiri di tengah kerumunan yang ramai. 

Lansia tersebut, yang membutuhkan aktivitas fisik untuk pemulihan pasca stroke, kini dipaksa untuk menjalani kehidupan yang terbatas dan menyakitkan. 

Aktivitas fisik dan paparan sinar matahari sangat penting bagi kesehatan lansia. 

Menurut National Institute on Aging (NIA), aktivitas fisik ringan hingga sedang seperti berjalan kaki dapat membantu meningkatkan mobilitas dan kualitas hidup lansia yang mengalami gangguan kesehatan. 

Selain itu, sinar matahari membantu tubuh dalam produksi vitamin D, yang esensial untuk kesehatan tulang dan fungsi kekebalan tubuh. 

- 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun