Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Fenomena Fatherless adalah Bukti Gagalnya Sistem Keluarga dan Masyarakat Kita

5 Agustus 2024   15:39 Diperbarui: 5 Agustus 2024   15:48 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Psikolog Gloria Siagian menyatakan bahwa, ketidakhadiran ayah bisa mengakibatkan anak-anak kehilangan sense of purpose atau tujuan hidup. 

Ini adalah sebuah drama tragis di mana protagonisnya, sang anak, terombang-ambing tanpa arah di tengah lautan kehidupan. 

Tanpa figur ayah, anak-anak kesulitan memahami peran gender dan membangun hubungan interpersonal yang sehat. 

Ini bukan hanya tentang kehilangan sosok, tetapi juga tentang kehilangan harapan dan arah. 

Sejarah kadang-kadang terasa seperti sebuah drama yang tak kunjung habis, dengan aktor-aktor yang tak pernah benar-benar meninggalkan panggung. 

Dalam konteks ini, ayah adalah aktor penting yang harus selalu hadir untuk membimbing dan mengarahkan. 

- 

Untuk mengatasi fenomena ini, kita perlu langkah-langkah proaktif yang mendalam. 

Kebijakan cuti ayah, misalnya, dapat menjadi solusi yang nyata. 

Negara-negara Skandinavia telah menerapkan kebijakan ini dengan sukses. 

Memperlihatkan bahwa cuti ayah tidak hanya memperkuat hubungan ayah-anak tetapi juga meningkatkan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun