Mohon tunggu...
Aidha Mukhlishah Ibrahim
Aidha Mukhlishah Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of Biomedical Engineering at Airlangga University

Perkenalkan saya aidha, saat ini status saya adalah seorang mahasiswa program studi teknik biomedis di Universitas Airlangga. Saya menyukai suatu bidang yang berkaitan dengan analisis. Saya lahir di Surabaya, anak ke-2 dari 4 bersaudara. Saya suka menikmati waktu lapang dengan bersantai dan melakukan pekerjaan ringan seperti menggambar, melukis, ataupun merangkai bunga-bunga bersama orang yang saya sayangi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Boikot Produk Pro-Israel, Apakah Efektif?

15 Juni 2024   12:01 Diperbarui: 15 Juni 2024   12:02 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Boikot Produk-produk Israel (X.com/sonkisseu) 

rSeperti yang kita tahu, saat ini negara Palestina tidak dalam keadaan baik-baik saja. Total korban 37 ribu jiwa tewas akibat genosida yang diluncurkan oleh Israel. Dilansir AFP, Minggu (9/6/2024), Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan setidaknya 37.084 orang tewas selama lebih dari 8 bulan terakhir sejak Israel menyerang Gaza.

Warga Indonesia pastinya mendukung negara Palestina, yang mana negara tersebut menjadi salah satu negara yang mengakui awal kemerdekaan Indonesia. Salah satu dari segala upaya yang dilakukan masyarakat Indonesia adalah aksi boikot produk pro israel. Pemboikotan adalah tindakan tidak menggunakan, membeli atau berurusan dengan seseorang atau organisasi sebagai wujud protes atau sebagai suatu bentuk pemaksaan. Pemboikotan dapat dilakukan secara individu, kelompok, maupun organisasi dengan harapan dapat mendorong pihak yang diboikot mengubah keputusan atau kebijakan yang ada.

Akan tetapi, apakah aksi pemboikotan ini efektif dan memberi dampak terhadap keberlangsungan genosida di Palestina? Berikut dampak dan implikasi memboikot produk yang mendorong genosida

  1. Tekanan Penjualan dan Bisnis Perusahaan

salah satu hal yang paling berdampak yakni pada penjualan produk tersebut. Produk yang dianggap berafiliasi dengan Israel mengalami penurunan kinerja, penurunan laba, hingga pemutusan kerja. Bahkan beberapa perusahaan yang diboikot tersebut dapat menarik produk atau tenant dari suatu negara tersebut, yang pastinya hal ini mengakibatkan kerugian miliaran dollar AS. Beberapa perusahaan Israel pun mengalami kebangkrutan akibat aksi boikot tersebut.

  1. Penurunan Performa Saham Perusahaan

hal yang terjadi selanjutnya yakni penurunan saham perusahaan, selain dari dampak di atas, hal ini juga kerap terjadi akibat aksi boikot, walaupun tidak begitu berpengaruh. Biasanya perusahaan akan cepat dalam mengatasi hal tersebut, dan penurunan saham tidak akan mempengaruhi secara fundamental kinerja perusahaan. 

  1. Turunnya Investasi Asing Terhadap Perusahaan Israel

Tentunya hal ini akan terjadi seiring pemboikotan marak dilakukan. Ahli melaporkan bahwa penurunan investasi asing akibat boikot, divestasi, dan sanksi sebesar 46% dari 2013 ke 2014. Jika pemboikotan ini terus terjadi, maka Israel akan mengalami kerugian yang sangat besar.

  1. Banyak Perusahaan Internasional yang Menarik Diri dari Israel

Perusahaan-perusahaan besar Amerika dan Eropa contohnya Orange, Veolia, G4S, General Mills, dan CRH keluar dari pasar Israel setelah terjadi kampanye besar terkait keterlibatan mereka terhadap pelanggaran Israel. Veolia membatalkan kontrak publik senilai $20 miliar.

Jika perekonomian Israel kacau, maka serangan genosida akan terbatas. Oleh karena itu, aksi boikot ini dapat dikatakan efektif dan berdampak signifikan terhadap genosida yang sedang terjadi. Sebagai aktivis kemanusiaan, kita harus menyadari hal ini dan mendukung pemboikotan produk-produk pro-Israel. Hal ini dapat dicapai dengan mengganti produk pro-Israel dengan produk lokal sekaligus meningkatkan nilai jual produk lokal. Hal ini penting karena boikot ini dapat mencegah genosida. Saat ini tersedia aplikasi "no thanks" pendeteksi produk-produk afiliasi Israel yang dikembangkan oleh ahmed bashbash, seorang palestina yang geram terhadap penjajahan yang dilakukan Israel kepada Palestina. Aplikasi ini sangat membantu aksi pemboikotan ini.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa untuk tidak membeli produk-produk yang berafiliasi dengan Israel, hukumnya akan haram seperti pernyataan Prof Sudarnoto yang dilansir dari laman MUI. Genosida bukan tentang membela suatu kelompok agama tertentu, tapi tentang rasa peri kemanusiaan. Boikot produk pro-Israel adalah suatu keharusan bagi manusia yang sadar dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM). Genosida selamanya tidak dapat dibenarkan. Banyak orang yang saat ini mungkin masih meremehkan aksi boikot, yang dianggap tidak berguna untuk penghambatan genosida. Padahal aksi ini sangat berpengaruh terhadap genosida tersebut. Akibat boikot ini, penjualan produk produksi lokal pun meningkat. Penurunan omzet penjualan produk ternama yang diboikot pun cukup besar yakni sebesar 30-45% dalam kurun waktu 3 pekan semenjak gerakan boikot di Indonesia. aksi boikot ini tidak hanya berpengaruh terhadap hambatan genosida, tapi sekaligus meningkatkan penjualan produk lokal. Maka dari itu, sebaiknya kita ikut berpartisipasi dalam gerakan boikot ini untuk kemerdekaan Palestina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun