Mohon tunggu...
Aidha Mukhlishah Ibrahim
Aidha Mukhlishah Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of Biomedical Engineering at Airlangga University

Perkenalkan saya aidha, saat ini status saya adalah seorang mahasiswa program studi teknik biomedis di Universitas Airlangga. Saya menyukai suatu bidang yang berkaitan dengan analisis. Saya lahir di Surabaya, anak ke-2 dari 4 bersaudara. Saya suka menikmati waktu lapang dengan bersantai dan melakukan pekerjaan ringan seperti menggambar, melukis, ataupun merangkai bunga-bunga bersama orang yang saya sayangi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Boikot Produk Pro-Israel, Apakah Efektif?

15 Juni 2024   12:01 Diperbarui: 15 Juni 2024   12:02 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Boikot Produk-produk Israel (X.com/sonkisseu) 

Jika perekonomian Israel kacau, maka serangan genosida akan terbatas. Oleh karena itu, aksi boikot ini dapat dikatakan efektif dan berdampak signifikan terhadap genosida yang sedang terjadi. Sebagai aktivis kemanusiaan, kita harus menyadari hal ini dan mendukung pemboikotan produk-produk pro-Israel. Hal ini dapat dicapai dengan mengganti produk pro-Israel dengan produk lokal sekaligus meningkatkan nilai jual produk lokal. Hal ini penting karena boikot ini dapat mencegah genosida. Saat ini tersedia aplikasi "no thanks" pendeteksi produk-produk afiliasi Israel yang dikembangkan oleh ahmed bashbash, seorang palestina yang geram terhadap penjajahan yang dilakukan Israel kepada Palestina. Aplikasi ini sangat membantu aksi pemboikotan ini.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa untuk tidak membeli produk-produk yang berafiliasi dengan Israel, hukumnya akan haram seperti pernyataan Prof Sudarnoto yang dilansir dari laman MUI. Genosida bukan tentang membela suatu kelompok agama tertentu, tapi tentang rasa peri kemanusiaan. Boikot produk pro-Israel adalah suatu keharusan bagi manusia yang sadar dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM). Genosida selamanya tidak dapat dibenarkan. Banyak orang yang saat ini mungkin masih meremehkan aksi boikot, yang dianggap tidak berguna untuk penghambatan genosida. Padahal aksi ini sangat berpengaruh terhadap genosida tersebut. Akibat boikot ini, penjualan produk produksi lokal pun meningkat. Penurunan omzet penjualan produk ternama yang diboikot pun cukup besar yakni sebesar 30-45% dalam kurun waktu 3 pekan semenjak gerakan boikot di Indonesia. aksi boikot ini tidak hanya berpengaruh terhadap hambatan genosida, tapi sekaligus meningkatkan penjualan produk lokal. Maka dari itu, sebaiknya kita ikut berpartisipasi dalam gerakan boikot ini untuk kemerdekaan Palestina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun