Mohon tunggu...
Aidatus Sholichah
Aidatus Sholichah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Membaca, Menulis dan Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Keluarga dalam Menyiapkan Generasi Pejuang yang Berakhlak Mulia

27 November 2024   09:05 Diperbarui: 27 November 2024   09:05 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hal bagi orang tua wajib belajar memahami dan memperdalam agama Islam sebelum mencetak generasi berilmu dan beradab. Terdapat kisah penting yang disampaikan Dr. Adian Husaini dalam menyiapkan generasi beriman, berilmu dan berakhlak 

"Sejauh pengalaman saya berkecimpung selama puluhan tahun dalam dunia pendidikan dan pendidikan keluarga, sekurangnya ada enam tema materi kuliah (seminar) yang penting menjadi bekal agar orang tua bisa memainkan perannya sebagai "guru keluarga", yakni sebagi guru bagi anak-anaknya sendiri. Keenam materi itu adalah: (1) Islamic Worldview, (2) Pendidikan Anak, (3) Fiqhud Dakwah, (4) Fiqih Keluarga Sakinah, (5) Tantangan Pemikiran Kontemporer, (6) Sejarah Peradaban Islam."

Dalam Islamic Worldview, agar bisa menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Orang tua harus mengetahui konsep Islam sebagai agama wahyu, konsep Tuhan dalam Islam dan konsep ilmu dalam Islam juga perlu dipahami oleh orang tua. hal-hal tersebut perlu dipahami orang tua agar mereka dapat mengarahkan anaknya untuk menempuh pendidikan yang benar dan tepat.

Orang tua wajib mengetahui tentang definisi ilmu, adab menuntut ilmu, dan jenis-jenis ilmu. Sebab, menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi seorang muslim dan muslimah dari buaian hingga liang lahat. 

Oleh karena itu, kewajiban tidak akan pernah dapat dipenuhi jika orang tua tidak tahu dengan apa itu ilmu dan bagaimana cara mencarinya. Bahkan karena tidak paham tentang ilmu, maka tidak sedikit yang menyangka kewajiban orang tua adalah hanya sekedar mencari uang untuk sekolah anak. 

Mereka merasa sudah melaksanakan kewajiban sebagai orang tua, jika telah menyekolahkan anak-anaknya di sekolah-sekolah ternama. Mereka tidak merasa berkewajiban untuk mencari ilmu agar bisa mendidik anak-anaknya.

Pemahaman tentang Fiqhud Da'wah juga diperlukan orang tua dalam menyiapkan generasi yang beriman, berilmu dan berakhlak mulia. Sebagaimana ketika diingatkan kembali dengan tokoh pendidik yang namanya di abadikan dalam Al-Qur'an . bahwasannya Lukmanul Hakim dalam QS Luqman ayat 17, beliau berwasiat kepada anak-anaknya: "Wahai anakku, dirikan lah shalat, dan laksanakan amar ma'ruf nahi munkar...". dalam ayat tersebut menjelaskan bahwasannya jangan sampai anak-anak belajar berbagai jenis ilmu selama belasan atau puluhan tahun lamanya, namun mereka tidak memiliki cita-cita untuk untuk berjuang mengamalkan dan mendakwahkan ilmunya tersebut supaya bermanfaat bagi diri, keluarga, masyarakat, negara dan umat manusia pada umumnya.

Begitu pula, orang tua sangat memerlukan pemahaman terkait Fiqih Keluarga Sakinah, Pemikiran Kontemporer dan Sejarah Peradaban Islam. Semua hal tersebut semata-mata untuk menambah pengetahuan orang tua agar menjadi teladan yang baik untuk anak-anaknya. sebab, hampir tak jarang anak anak pasti akan menemukan berbagai jenis informasi yang bathil baik melalui sosial media maupun kurikulum pendidikan di sekolah atau perguruan tinggi.

anaknya. sebab, hampir tak jarang anak anak pasti akan menemukan berbagai jenis informasi yang bathil baik melalui sosial media maupun kurikulum pendidikan di sekolah atau perguruan tinggi.

  

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun