Ilustrasi tersebut juga memiliki makna penting yaitu sebagai penggambaran dari situasi naskah tersebut. Dimana naskah tersebut memuat tentang rembugan atau obrolan. Fungsi dari ilustrasi tersebut adalah sebagai gambaran dari kedua tokoh wayang yang sedang mengobrol membahas tentang tata krama dalam bersikap dan berperilaku.
Ilustrasi pada naskah Rembagipun Gareng Lan Petruk Ing Tata Krama II memiliki makna di dalamnya. Sang penulis naskah ingin merepresentasikan situasi rembugan atau berunding. Dimana hal tersebut diwujudkan dalam bentuk ilustrasi 2 tokoh wayang dalam 1 gambar. Begitu juga dengan busana yang dikenakan dalam ilustrasi tersebut. Penggunaan setelan busana formal resmi pada ilustrasi I menggambarkan kehidupan bangsawan yang sedang santai mengobrolkan suatu hal. Dengan kewibawaannya mengenakan setelan jas dan duduk di atas kursi sofa masing-masing sembari menghisap pipet rokoknya mereka saling bertukar pendapat satu sama lain ditemani segelas minuman diatas meja. Lalu pada ilustrasi II, dalam tujuan penggambaran yang sama. Dimana kedua tokoh pada ilustrasi II digambarkan sedang duduk bersama dalam satu bangku panjang di luar ruangan, berbincang dengan santai membahas perihal tata krama. Mengenakan busana adat tradisional lengkap dengan blangkon, beskap, stagen, epek, jarik serta selop.
Apabila dikaitkan dengan pandangan ilmu lain, terdapat berbagai macam konsentrasi yang mempelajari tentang naskah kuno. Salah satunya adalah bidang Filologi, yaitu ilmu pengetahuan yang mengkaji mengenai sejarah, pranata, dan kehidupan suatu bangsa yang terdapat dalam naskah-naskah lama. Melalui kajian tersebut akan didapatkan pengetahuan dalam mempelajari perkembangan kebudayaan suatu bangsa yang meliputi bahasa, sastra, seni, dan lain-lain. Â Keberadaan naskah kuno ini akan membantu dalam menjembatani antara masa lalu dan masa kini untuk dapat mengapresiasi keragaman sastra dan budaya hingga sejarah yang ada di Indonesia.
Berbicara mengenai tata krama yang digambarkan melalui naskah ini, dapat dikaitkan dengan teori kebudayaan Prancis yang terangkum dalam Civilisation Franais, bahwa keberadaan budaya, sejarah dan segala aspek kehidupan masyarakat Prancis memiliki peran dan makya yang penting. Dengan menjunjung tinggi budaya dan bahasanya kini kehidupan di sana menjadi tertata sesuai adab yang lebih baik. Sudah sepatutnya masyarakat Indonesia harus bangga dan menjunjung tinggi tata krama yang ada dengan tetap memfilter berbagai budaya luar, karena bila tidak ada yang meneruskan lalu siapa lagi. Sebagai agent of change perlu mengambil sikap melalui peran yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H