Mohon tunggu...
Raa
Raa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca, musik, dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Eni Suryani Berbagi Kebaikan Melalui Mengajar Ngaji

2 Mei 2024   16:53 Diperbarui: 10 Mei 2024   08:39 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Ibu Eni seorang guru ngaji (1/5/24)

"Iya, pasti menurun karena kan berbeda kalau tatap muka dengan secara daring itu beda. Kalau tatap muka itu ruhnya (jiwa) ada dan semangatnya pun ada, sedangkan secara daring itu ruhnya ada tetapi semangatnya kurang karena kita tidak ada di situ. Jadi kurang gitu, memang lebih enak secara tatap muka walaupun memang capek," ujarnya.

Untuk mengajarkan Al - Qur'an tentunya dimulai dengan membaca Al - Qur'an dan Juz Amma, selain mengajarkan baca Qur'an ia juga mengajarkan para ibu-ibu melalui ceramah mengenai cara adab berumah tangga dan cara mendidik anak. Dengan adanya materi-materi yang disampaikan,tentunya akan menjadi pemahaman yang penting bagi mereka.

Perjuangan dan pengorbanan

Meskipun tidak ada gaji yang diterima sebagi guru ngaji dikalangan ibu-ibu, ia tidak pernah kehilangan semangat dan bersyukur. Namun, ia tetap mendapatkan gaji sebulan sekali dari pengabdiannya dikalangan anak-anak. Walaupun pengabdiannya untuk mengajar ngaji membutuhkan waktu dan tenaga, ia tetap tidak mengharapkan imbalan apapun. Bahkan ketika cuaca buruk atau dia tidak merasa sehat, ia tetap meluangkan waktu untuk mengajar murid-muridnya melalui pertemuan secara daring. Pengorbanan itu tidak hanya untuk murid-muridnya, tetapi juga untuk kebahagiaan dan masa depan keluarganya.

Usaha yang berbuah kebaikan

Perjuangan Eni tak hanya sekedar sebagai guru ngaji, ia juga berjuang dan berkorban sebagai seorang ibu yang merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya. Seorang ibu memiliki tanggung jawab untuk merawat dan mendidik anak-anaknya. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban anak untuk patuh dan sayang kepada ibu. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, ia dan suami memiliki tekad yang kuat untuk menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin. Uus Ubaidillah sosok suami Eni Suryani yang hanya lulusan SMA, bekerja sebagai penjaga sekolah dan Eni, menilai bahwa pendidikan adalah hal yang harus diutamakan bagi anak-anaknya.

"Umi berpikir, saya gak bisa memberi harta kepada anak-anak dan kalau memberi harta pun, pasti harta itu akan habis kalau anak-anak gak bisa memanfaatkan. Saya hanya bisa memberi ilmu, jadi Umi dan suami tuh membagi peran. Suami mencari nafkah dan Umi yang mendidik anak-anak dirumah dan mengelola bagaimana caranya anak-anak bisa sekolah," katanya.

Perjuangan Eni dan suami dalam membiayai pendidikan anak-anaknya pun sempat terkendala. Pendapatan dari pekerjaan suaminya sebagai penjaga sekolah seringkali tidak mencukupi untuk membiayai pendidikan enam orang anaknya. Untuk membiayai pendidikan anak-anaknya, Eni pernah berhutang kepada orang lain.

"Kadang-kadang waktu biayain tiga anak Umi, Umi perlu minjem ke saudara atau orang lain. Nanti kita bayar nyicil perbulan gitu. Kalau misalnya minjem sepuluh juta, sebulan kita bayar satu juta," ujarnya.

Dalam kehidupannya, Eni yakin akan tekad dan usahanya untuk membiayai pendidikan anak-anaknya bersama suaminya. Ia juga yakin Allah SWT akan membantu dan menetapkan takdir manusia sebaik-baiknya. Kerja keras dan kegigihan mereka pun berbuah maksimal. Mereka berhasil membuat keenam anaknya mencapai pendidikan tinggi. Kini, anak-anaknya bahkan sudah sukses di dunia pekerjaan dan satu diantaranya masih melanjukan pendidikan di bangku SMA. Eni dan suami tak pernah mengeluh dengan situasi yang terjadi, ia tetap berusaha dan selalu bersyukur dengan keadaan. Sebagai seorang ibu dan guru ngaji ia bersyukur atas kehadirannya yang memberikan manfaat untuk orang lain.

"Umi bersyukur, sekarang udah mendekati umur 60 tahun pengen hidup itu bermanfaat buat orang lain gitu dan ternyata melalui mengajar ngaji Umi merasa Allah SWT baik banget artinya mengabulkan doa-doa. Jadi bersyukur bahwa ini bisa bermanfaat untuk orang lain," ucapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun