Mohon tunggu...
Aida Qurrotu aini
Aida Qurrotu aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - hai

lakukan yang terbaik dengan versimu!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Pemikiran Konvergensi di Sekolah

19 Desember 2021   11:29 Diperbarui: 19 Desember 2021   11:45 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PENDAHULUAN

Filsafat berasal dari kata philo yang berarti cinta dan shopia yang berarti kebenaran, kebijaksanaan, hikmah. Filsafat adalah bidang ilmu yang mempelajari fenomena dan pelbagai realitas kehidupan untuk menemukan kebenaran paling meyakinkan berdasarkan kekuatan nalar logis manusia.

Adapun pendidikan adalah sebuah kegiatan untuk memberi arahan positif kepada anak. Menurut UU SISDIKNAS NO.20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Pendidikan menduduki nilai yang sangat penting. Tujuan pendidikan yakni menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan akan masa depan atau untuk mencapai suatu cita-cita  (Nugroho S. J., 2020).

Filsafat dan pendidikan memiliki hubungan yang erat. Keduanya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Hubungan yang erat disini dapat diartikan bahwa filsafat pendidikan disebut juga dengan teori pendidikan, begitu pula sebaliknya. Fisafat pendidikan adalah bidang ilmu yang mempelajari fenomena dan pelbagai realitas dalam rangka membangun pondasi pendidikan yang lebih baik.

Filsafat pendidikan merupakan filsafat yang memikirkan masalah pendidikan atau ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyan dalam bidang pendidikan (Sholikhah, 2020).

Tidak sedikit pemikiran filsafat diterapkan dalam pendidikan. Salah satunya yakni filsafat konvergensi atau pemikiran konvergensi. Pemikiran konvergensi dalam pendidikan atau di sekolah dapat ditemui keberadaannya.

PEMBAHASAN

Pemikiran konvergensi merupakan gabungan dari pemikiran nativisme dan empirisme yang mana pemikiran konvergensi ini memadukan antara pembawaan sejak lahir (faktor dasar) dengan pengaruh lingkungan (faktor ajar) (Minabari, 2019).

Menurut pemikiran konvergensi antara hereditas dengan lingkungan sebagai faktor-faktor yang memiliki pengaruh dalam perkembangan anak. Tidak hanya berpegang pada pembawaan tetapi juga pada faktor yang sama pentingnya yaitu lingkungan yang mempunyai andil lebih besar dalam menentukan masa depan seseorang.

Pemikiran konvergensi mengatakan bahwa perkembangan seseorang itu dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor bakat atau pembawaan dan faktor lingkungan, pengalaman atau pendidikan. Seorang anak mempunyai bakat yang dibawa pada waktu lahir jika tidak mendapat dukungan dari lingungan yang sesuai atau mendukung maka tidak akan berkembangan dengan baik. Begitu pula dengan lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak yang optimal apabila pada diri anak tidak terdapat bakat yang diperlukan untuk mengembangkan itu (Noor, 2019).

Menurut pemikiran konvergensi pendidikan merupakan bentuk pertolongan yang diberikan kepada seorang anak untuk mengembangakan potensi yang bersifat positif dan mencegah berkembanganya potensi yang bersifat negatif (Kristiawati, 2013). 

Penerapan pemikiran konvergensi dalam sebuah pendidikan atau di sekolah dapat ditemui keberadaannya. Contohnya yaitu dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran rumpun model behavior (umpan model belajar tuntas, model belajar kontrol diri sendiri, model belajar simulasi, model belajar asertif), model belajar pemrosesan informasi (model belajar inkuiri, model persentase kerangka dasar atau advance organizer, dan model pengembangan berfikir), dan lain sebagainya.

Ada pula pendapat yang mengatakan pembelajaran dengan berpusat pada siswa (student centered) dimana guru hanya sebagai fasilitator atau informator, teknik penilaian pencapaian siswa dengan objektif atau dilakukan dengan tes esai, perumusan tujuan pengajaran yang sangat behavior, dan penekanan pada peran teknologi pengajaran (Kristiawati, 2013).

Dalam penerapan pemikiran konvergensi dalam pendidikan anak sebagai objek yang harus dikembangan, dibina dan dipimpin agar mampu menemukan potensi yang ada dalam dirinya. Dan peran guru adalah sebagai pendamping, pembimbing anak dalam menemukan potensi atau bakat yang ada dalam anak itu sendiri (Nugroho I. , 2021).

PENUTUP

Berdasarkan uraian diatas antara filsafat dan pendidikan saling berpengaruh satu sama lain. Filsafat sebagai suatu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang  pendidikan serta menjadi pondasi dari pendidikan.

Dengan penerapan pemikiran konvergensi di sekolah dapat memaksimalkan pendidikan anak. Anak akan mendapat pendidikan atau ajaran yang dapat mengembangkan pembawaan atau bakat yang dimilikinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun