Mohon tunggu...
Aida Nur
Aida Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Untag Surabaya

Menuliskan mengenai topik bidang Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Kritis terhadap Hoaks di Era Media Sosial

14 Januari 2025   13:35 Diperbarui: 14 Januari 2025   13:32 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengaruh Sosial

Penyebaran hoaks sering kali terjadi dalam konteks sosial, di mana individu merasa tertekan untuk mengikuti pendapat kelompok. Ketika hoaks disebarkan di media sosial, orang cenderung mempercayainya karena melihat orang lain juga mempercayainya.

Strategi Komunikasi

Dalam politik, hoaks dapat digunakan sebagai strategi komunikasi untuk merusak reputasi lawan atau untuk menciptakan kebingungan di kalangan pemilih. Ini menunjukkan bagaimana psikologi politik dapat dimanfaatkan untuk tujuan tertentu. Penerapan psikologi politik dalam konteks hoaks menunjukkan bahwa pemahaman tentang perilaku manusia dan proses pengambilan keputusan sangat penting dalam menangani penyebaran informasi yang salah. Masyarakat perlu dilatih untuk berpikir kritis dan skeptis terhadap informasi yang diterima, terutama di era digital saat ini.

Refrensi

Juditha, C. (2024). KOMUNIKASI POLITIK TERKAIT HOAKS PADA PEMILU

PRESIDEN INDONESIA 2024. Jurnal Studi Komunikasi dan Media, 28(2), 167-182.

Sanita, Meigitaria. (2024). 'Politik Semakin Hangat, Hoaks Meningkat' Mengapa Selalu Terjadi Jelang Pemilu?. Yogyakarta

La Masi, Wa Fela, Said Lestaluhu, and Antasari Bandjar. "Pola Penyebaran Hoax Melalui Media Sosial (Studi Kasus Penyebaran Informasi Wabah Covid-19 di Kota Ambon)." GLOBAL COMMUNICATION FOR ALL 1.1 (2022): 30-37

Antara. (2023, Februari 3). Facebook masih menempati posisi pertama penyebaran hoaks di awal 2023.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (2024). Jenis persebaran dan bahaya hoaks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun