Mohon tunggu...
Wildan Toyib
Wildan Toyib Mohon Tunggu... Konsultan - Akademisi

Konsultan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Temperamental: Penyebab, Sifat, Karakter, serta Pengetahuan untuk Membasminya!

16 Oktober 2023   01:40 Diperbarui: 18 Oktober 2023   16:48 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika seseorang memiliki sifat temperamental, dia cenderung bereaksi secara berlebihan terhadap situasi yang mungkin tidak sebanding dengan intensitas emosi yang dia tunjukkan. Hal ini dapat membuat hubungan dengan orang-orang di sekitar dia menjadi sulit dan menimbulkan ketegangan dalam interaksi sosial.

Temperamental merujuk pada sifat atau kepribadian seseorang yang cenderung mudah berubah-ubah atau sulit diprediksi. Orang yang tempramental seringkali memiliki perubahan suasana hati yang tiba-tiba dan reaksi yang berlebihan terhadap situasi tertentu. Untuk mengatasinya, penting untuk memahami penyebab di balik temperamen tersebut dan mencari cara untuk membasminya!

aidancs.id

Bagaimana tempramental itu?

Temperamen dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan, dan dapat mencakup sifat-sifat seperti kecerdasan emosional, tingkat energi, dan kecenderungan terhadap ekstrovert atau introvert. Temperamen juga dapat berubah seiring dengan perkembangan dan pengalaman hidup seseorang. 

Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti latar belakang keluarga, pengalaman hidup, dan faktor genetik. Selain itu, pola pikir dan cara seseorang menghadapi stres juga dapat mempengaruhi temperamen. 

Dia sering kali bereaksi secara berlebihan terhadap situasi yang tidak sesuai dengan harapannya. Perilaku ini dapat membuat hubungannya  dengan orang lain menjadi sulit, karena dia cenderung sulit dikendalikan dan seringkali menimbulkan konflik. 

Dia juga cenderung meledak-ledak dan sulit untuk mengendalikan emosinya. Hal ini dapat menyebabkan konflik dengan orang lain dan mempengaruhi hubungan interpersonal. Selain itu, temperamental juga dapat merugikan diri sendiri karena dampak negatif yang ditimbulkan oleh amarah yang tidak terkendali. 

Karakteristik seseorang  yang memiliki tempramental

Orang-orang dengan karakter tempramental cenderung impulsif dan sulit mengendalikan diri saat marah. Dia juga seringkali memiliki tingkat toleransi yang rendah terhadap frustrasi dan kesabaran yang terbatas. itu sebab:..

  • Hal ini seringkali membuat situasi menjadi tegang dan sulit untuk mencapai pemahaman yang baik antara kedua belah pihak. Selain itu, sikap defensif juga dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan hubungan interpersonal yang kurang sehat;
  • Teman-teman seringkali enggan mendekati orang yang mudah marah karena mereka takut menjadi korban dari perilaku merusak yang mungkin terjadi saat orang tersebut marah. Hal ini dapat menyebabkan individu yang mudah marah memiliki sedikit teman dan sulit membangun hubungan yang sehat dengan orang lain;
  • Kekerasan verbal dapat memiliki dampak yang merusak pada kesehatan mental dan emosional korban. Hal ini dapat membuat korban merasa tidak aman, rendah diri, dan terisolasi. Penting bagi kita semua untuk memahami bahwa komunikasi yang sehat dan menghormati adalah kunci dalam menjaga hubungan yang harmonis;

  • Hal ini dapat menjadi tanda bahwa dia memiliki masalah pengendalian emosi yang serius dan perlu mencari bantuan profesional untuk mengatasi masalah tersebut. Selain itu, merusak barang juga dapat berdampak negatif pada hubungan sosial dan finansial seseorang, karena dia harus mengeluarkan uang untuk memperbaiki atau mengganti barang yang rusak.

Reaksi fisik ini disebabkan oleh pelepasan hormon stres seperti adrenalin dalam tubuh. Selain itu, dia juga mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi dan sulit mengendalikan pikiran dan tindakan dia saat sedang marah atau frustasi.

  • Kekerasan verbal dapat memiliki dampak yang merusak pada kesehatan mental dan emosional korban. Selain itu, sering kali kekerasan verbal juga digunakan sebagai alat untuk mengendalikan dan mempermalukan orang lain;

  • Namun, penting untuk diingat bahwa merusak barang bukanlah cara yang sehat atau efektif untuk mengekspresikan kemarahan. Ada banyak alternatif yang lebih baik, seperti berbicara dengan orang lain tentang perasaan marah atau mencari bantuan dari profesional dalam mengelola emosi.

Reaksi fisik ini adalah respons alami tubuh terhadap stres yang dirasakan oleh seseorang dengan temperamen buruk. Selain itu, dia juga mungkin mengalami gangguan tidur, peningkatan tekanan darah, dan sulit berkonsentrasi saat emosi sedang meluap.

Upaya Pengendalian Temperamental 

Orang-orang dengan watak temperamental cenderung sulit mengendalikan amarah, sehingga seringkali dia meledak-ledak tanpa alasan yang jelas. Hal ini dapat menyebabkan konflik dan kerugian baik bagi diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Oleh karena itu, penting bagi dia untuk belajar mengelola emosi dengan cara yang lebih konstruktif.

Kita  dapat mencoba teknik pernapasan yang dalam dan perlahan untuk menenangkan diri saat merasa marah. Selain itu, mengalihkan perhatian kita ke aktivitas yang menyenangkan seperti mendengarkan musik atau berolahraga juga dapat membantu mengurangi amarah.

Menghindari penyebab amarah untuk sementara

Salah satu cara menghindari penyebab amarah untuk sementara adalah dengan mengelola stres secara efektif. kita dapat mencoba teknik relaksasi seperti meditasi atau pernafasan dalam untuk menenangkan pikiran dan tubuh. Selain itu, penting juga untuk berkomunikasi dengan orang-orang terdekat kita, dan meminta dukungan mereka dalam menghadapi situasi yang memicu amarah.

Selain itu, mencoba untuk mengalihkan perhatian dengan melakukan aktivitas yang menenangkan seperti mendengarkan musik atau membaca buku juga dapat membantu. Jika penyebab amarah masih belum bisa dihindari, penting untuk berkomunikasi dengan orang terdekat atau mencari bantuan profesional untuk membantu mengelola emosi dengan lebih baik.

Mengubah pola pikir

Dengan menghargai pendapat orang lain, kita dapat membuka pikiran kita untuk melihat situasi dari perspektif yang berbeda. Hal ini dapat membantu mengurangi kemungkinan munculnya rasa marah yang tidak perlu. Selain itu, dengan memahami sudut pandang orang lain, kita juga dapat memperluas wawasan dan meningkatkan hubungan sosial dengan orang-orang di sekitar kita.

Menulis buku harian/Jurnal/Opini/Artikel

Dengan menulis di buku harian, kita dapat mengekspresikan perasaan negatif dengan bebas tanpa melibatkan orang lain. Selain itu, hal ini juga membantu kita untuk mengenali pola pikir dan emosi yang muncul saat menghadapi situasi yang memicu amarah.

Dengan mencatat penyebab amarah secara rinci, Anda dapat lebih memahami pola pikir dan emosi yang mendasarinya. Selain itu, menulis di buku harian juga dapat membantu Anda melihat kemajuan dalam mengelola amarah dan mencari solusi yang lebih konstruktif.

Menulis jurnal juga dapat membantu Anda memahami pola pikir dan emosi Anda, sehingga Anda dapat mengidentifikasi pola-pola yang mungkin memicu amarah. Selain itu, menulis jurnal juga dapat memberikan ruang bagi Anda untuk merenung dan mencari solusi yang lebih baik dalam menghadapi situasi yang menimbulkan amarah.

Mengubah cara berkomunikasi

Dalam situasi seperti ini, penting untuk mengendalikan emosi dan berpikir dengan tenang sebelum berbicara. Mengambil waktu sejenak untuk merenung dan mengatur kata-kata dengan bijak dapat membantu mencegah terjadinya konflik yang tidak perlu. Selain itu, mendengarkan dengan empati juga penting agar kita dapat memahami perspektif orang lain dan mengungkapkan pendapat dengan baik-baik. 

Komunikasi yang efektif melibatkan kemampuan untuk mengendalikan emosi dan mengungkapkan perasaan dengan cara yang tidak merugikan orang lain. Selain itu, penting juga untuk mendengarkan dengan empati dan memahami perspektif orang lain sebelum merespon dengan amarah.

Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan yang saling menghormati dan membangun dialog yang konstruktif. Dengan mendengarkan pendapat orang lain secara penuh, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sudut pandang mereka dan mungkin saja menemukan perspektif baru yang dapat memperkaya diskusi.

Pandai-pandailah Memaafkan

Memaafkan adalah langkah penting dalam proses pertumbuhan pribadi dan hubungan antar manusia. Dengan memaafkan, seseorang dapat melepaskan beban emosional dan menciptakan ruang untuk rekonsiliasi(kedamaian).

Selain itu, menahan emosi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik kita. Mengungkapkan emosi dengan cara yang sehat dan konstruktif dapat membantu kita mengatasi konflik dan menjaga hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Ketika kita memaafkan orang lain, kita memberikan kesempatan untuk memperbaiki hubungan dan membangun kembali kepercayaan yang mungkin terganggu. Selain itu, memaafkan juga membantu mengurangi beban emosional dan stres yang dapat merusak kesehatan mental dan fisik.

Upaya Mengendalikan Orang dengan Sifat Temperamental

Pertama, cobalah untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi saat berinteraksi dengan Dia. Hal ini dapat membantu menghindari konflik yang lebih besar. Selain itu, coba juga untuk mencari cara untuk memahami dan menghargai perbedaan temperamen dia, sehingga Kita dapat menemukan titik-titik kesamaan dan menjalin hubungan yang lebih baik.

Jadilah Pendengar Terbaik 

Kita harus memberikan perhatian penuh pada apa yang Dia katakan tanpa menginterupsi atau mengkritik. Selain itu, cobalah untuk memahami perspektif dia dan mencoba melihat situasi dari sudut pandangnya.

Selain itu, mendengarkan dengan baik juga dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik antar individu. Ketika seseorang merasa didengarkan, dia merasa dihargai dan dihormati, sehingga dapat meningkatkan rasa saling percaya dan keakraban satu sama lain.

Berikan Ruang dan Waktu sendiri 

Dia mungkin perlu melibatkan diri dalam praktik pengendalian diri seperti meditasi atau terapi untuk membantu dia mengelola emosi negatif. Selain itu, penting bagi dia untuk memahami bahwa mengatur emosi adalah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan kesabaran serta ketekunan.

Memberikan dia ruang dan waktu untuk berpikir sendiri akan membantu dia merenungkan situasi dengan lebih baik. Selain itu, hal ini juga dapat mencegah terjadinya konflik yang lebih besar karena emosi yang sedang meluap.

Selain itu, kesendirian juga dapat menjadi momen yang tepat bagi Dia untuk merenung dan memperkuat hubungan dengan diri sendiri. Dalam kesunyian, dia dapat mengeksplorasi minat dan bakat pribadi, serta mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang siapa dia sebenarnya.

Tawarkan Bantuan 

Dengan menawarkan bantuan, kita dapat menunjukkan kepedulian dan dukungan kepada rekan. Selain itu, dengan mencari tahu penyebab kemarahannya, kita dapat membantunya menemukan solusi yang tepat dan mencegah terulang kembali situasi yang sama di masa depan.

Sebaiknya berikan saran dengan cara yang lembut dan empatik, mencoba untuk memahami perasaannya dan menunjukkan rasa hormat terhadap pendapatnya. Jika dia tidak menerima saran kita, lebih baik memberikan dukungan dan mendengarkan dengan penuh perhatian untuk membantu meredakan amarahnya.

Tetapkan Batasan 

Menjaga ketenangan dan menghindari memprovokasi dia dapat membantu mengurangi konflik yang mungkin timbul. Selain itu, penting untuk memberikan dukungan dan mencari bantuan profesional jika perilaku tersebut terus berlanjut.

Kita perlu mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi amarahnya dan membantu dia menemukan cara yang lebih sehat untuk mengungkapkan emosinya. Misalkan, Kita dapat mengajak mereka untuk berbicara tentang apa yang membuat dia marah atau memberikan alternatif aktivitas yang dapat membantu meredakan stres dan ketegangan.

Hal ini akan membantu Kita menjaga keseimbangan emosional dan memastikan bahwa kita tidak terlalu terpengaruh oleh temperamen orang lain. Selain itu, dengan menetapkan batasan pribadi, kita juga dapat mempertahankan integritas diri dan menjaga hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitar.

Konsultasi ke psikolog dapat membantu orang tersebut dalam mengidentifikasi dan mengatasi akar masalah yang mendasari sifat temperamentalnya. Dengan bantuan profesional, dia dapat belajar strategi baru untuk mengelola emosi dan meningkatkan hubungan komunikasi dengan orang lain.

Seputar tentang temperamental

Ketika seseorang memiliki anger management yang buruk atau mudah marah, dia cenderung bereaksi secara berlebihan terhadap situasi sehari-hari. Hal ini dapat mengganggu hubungan personal dan profesionalnya, serta menyebabkan konflik yang tidak perlu. Dalam beberapa kasus, kecenderungan ini juga dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental individu tersebut.

Selain itu, penting juga untuk belajar mengelola stres (tekanan) dan mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif. Dengan mengubah pola pikir dan menghindari penyebab amarah, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan menjaga kesehatan mental kita.

Dalam menghadapi orang temperamental, penting untuk menjadi pendengar yang baik dan memberikan dia ruang tersendiri untuk mengekspresikan emosinya. Selain itu, menetapkan batasan yang jelas juga perlu dilakukan agar tidak terjadi penyalahgunaan kebebasan dalam berinteraksi dengan orang tersebut!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun