Mohon tunggu...
Wildan Toyib
Wildan Toyib Mohon Tunggu... Konsultan - Akademisi

Konsultan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pemilu 2024: Demokrasi, Kepala Daerah, dan Kecerdasan Tiruan

3 Oktober 2023   17:09 Diperbarui: 8 Oktober 2023   19:46 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi pemilih tersebut agar menyalahkan kandidat lawan atas masalah-masalah tersebut.

Hal ini karena AI dapat menganalisis data pemilih secara mendalam dan mengidentifikasi preferensi serta kebutuhan individu. Dengan demikian, kampanye micro-targeting dapat disesuaikan dengan setiap pemilih secara spesifik, meningkatkan peluang kesuksesan kandidat pengguna AI. 

Kampanye ini juga memungkinkan kandidat untuk lebih efektif dalam mengkomunikasikan visi dan misi mereka kepada pemilih potensial. 

Dengan adanya data yang akurat dan analisis teknologi AI, kandidat dapat menyampaikan pesan-pesan yang relevan dan menarik bagi pemilih, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan dukungan.

Hal ini disebabkan oleh fenomena bias kognitif yang membuat orang cenderung mencari informasi yang sesuai dengan keyakinan mereka dan mengabaikan informasi yang bertentangan. 

Oleh karena itu, kampanye negatif dapat dengan mudah memanipulasi pemilih dan memperkuat pandangan mereka tanpa mempertimbangkan fakta atau argumen yang lebih objektif.  

Selain itu, teknologi kampanye juga dapat meningkatkan ketimpangan akses informasi antara kandidat yang memiliki sumber daya besar dengan kandidat yang lebih terbatas. 

Hal ini dapat menghambat partisipasi politik yang adil dan merugikan kandidat-kandidat independen atau yang berasal dari kalangan masyarakat kurang mampu secara finansial.

Kecerdasan Tiruan pada aplikasi | Freepik
Kecerdasan Tiruan pada aplikasi | Freepik

Oleh karena itu, penting bagi calon untuk memastikan bahwa pesan-pesan kampanye yang mereka gunakan berasal dari nilai-nilai dan gagasan asli mereka sendiri. 

Selain itu, perlindungan terhadap ancaman pembuatan pesan kampanye negatif fiktif menggunakan teknologi AI juga harus menjadi prioritas dalam menjaga akuntabilitas dan kredibilitas calon tersebut. [WT] 

Penulis adalah Aktivis, Pemerhati Sospol, CEO dan Akademisi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun