Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 membuka kesempatan bagi badan usaha milik organisasi masyarakat (ORMAS) keagamaan untuk mengelola usaha pertambangan batu bara dalam rentang waktu 2024 - 2029
“Dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, WIUPK dapat dilakukan penawaran secara prioritas ke Badan Usaha yang dimiliki oleh organisasi kemasyarakatan keagamaan,” sesuai bunyi Pasal 83A ayat (1) dalam salinan PP 25 Tahun 2024 yang tersedia di laman JDIH Kementerian Sekretariat Negara.
Namun demikian, ORMAS keagamaan yang mendapatkan izin mengelola perusahaan pertambangan tersebut perlu memenuhi persyaratan yang ditentukan seperti kemampuan teknologi dan tak mencemari lingkungan
"Namun, tentu pengelolaan tambang ini harus disertai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, bukan hanya menjadi pemegang konsesi tambang semata. Kompetensi teknologi, kemampuan untuk mengeksplorasi lahan, dan tentu yang paling utama adalah menjaga ekosistem lingkungan agar tidak rusak akibat eksploitasi SDA," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, dikutip dari wawancaranya bersama detiknews, Senin (3/6).
Kemampuan dalam menguasai teknologi dan menjaga lingkungan merupakan aspek penting usaha pertambangan. ORMAS keagamaan yang nantinya mendapat WIUPK (Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus) dapat mempelajari berbagai teknologi yang digunakan ketika mengelola usaha pertambangan, salah satunya teknologi pengukuran material.
Widya Robotics, sebuah perusahaan teknologi asal Yogyakarta yang bergerak dibidang artificial intelligence (AI), automation, dan robotics menciptakan Widya Load Scanner sebagai solusi yang tepat dalam pengenalan teknologi di dunia pertambangan. Widya Load Scanner merupakan teknologi inovatif yang dirancang untuk mengukur volume material dengan akurasi dan efisiensi tinggi, menggunakan sensor LiDAR (Light Distance and Ranging) yang mampu memindai volume muatan secara otomatis.
Widya Load Scanner dapat melakukan scanning muatan yang ada dalam truk. Teknologi ini memiliki akurasi tinggi hingga 99% dan telah tersertifikasi oleh PT SUCOFINDO (Superintending Company of Indonesia). Teknologi ini juga mampu melakukan penghitungan volume muatan dalam waktu kurang dari 40 detik sehingga menjadikan teknologi ini lebih efisien dibandingkan metode manual.
Mula Damai, Chief Marketing Officer Widya Robotics, dalam wawancara eksklusifnya di kantor Widya Robotics, mengungkapkan, “Widya Load Scanner ini akan sangat membantu perusahaan dalam menciptakan aktivitas yang efektif dan efisien. Alat ini mampu mengurangi biaya tenaga kerja karena hanya membutuhkan satu operator dan pengoperasiannya juga tergolong praktis.”
Pengoperasian alat ini sangatlah mudah, awalnya truk tanpa muatan atau sebaliknya masuk ke area konstruksi dan berhenti di bawah scanner. Sensor LiDAR kemudian memindai bak truk untuk menentukan volume awal. Setelah truk diisi muatan atau setelah muatan didumping, scanner melakukan pemindaian kedua untuk menghitung total volume muatan, termasuk bagian yang melebihi batas bak truk.
Jika perusahaan memiliki dump truck (DT) dengan ukuran dan tipe yang sama, Widya Robotics menyediakan metode penghitungan master scan. Metode ini menggunakan satu ukuran sebagai referensi untuk DT kosong, sehingga pemindaian hanya perlu dilakukan sekali saat DT diisi untuk truk berikutnya.
Hasil penghitungan dapat dilihat melalui dashboard yang disediakan. Data yang tertera akan tersimpan otomatis dalam sistem dan dapat diunduh dalam format Excel atau CSV. Kemudian, data ini dapat diakses kapan saja dan dapat disortir sesuai kebutuhan. Hal ini memudahkan perusahaan untuk melakukan pengecekan ulang.
Widya Robotics menyediakan Widya Load Scanner dalam dua tipe yakni statis dan portable. Tipe statis cocok untuk proyek-proyek seperti batching plant atau proyek jangka panjang di lokasi tetap, dan tipe portable yang dirancang untuk perusahaan pertambangan yang dapat berpindah menyesuaikan umur tambang. Kecanggihan Widya Load Scanner telah dirasakan manfaatnya oleh banyak perusahaan di Indonesia, produk ini sudah terinstalasi hampir di seluruh pulau besar di Indonesia seperti di pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, hingga Sulawesi.
Dengan mengimplementasikan teknologi Widya Load Scanner, tentunya secara signifikan dapat mendorong kesiapan teknologi yang dimiliki ORMAS keagamaan dalam pengelolaan tambang. Tak hanya dari sisi kesiapan teknologi , namun juga memperhatikan keberlanjutan dengan memastikan optimasi material sesuai dengan kebutuhan. Maka dari itu implementasi teknologi ini dapat mengoptimalkan kesiapan ORMAS keagamaan yang mendapat WIUPK kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H