Mohon tunggu...
Aida HANIfah
Aida HANIfah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia kecil

Aku ingin jari jariku menari, otakku berkeliaran dengan bebas tak peduli apa kata orang. Tetapi maafkan aku jika ada salah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ilusi

20 November 2021   22:10 Diperbarui: 16 Desember 2021   06:48 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

_

Dalam desir malam ku duduk, ku pandang langit langit bintang indah gemerlap nampak cahayanya menerangi lika liku jalanku adakah sebuah nikmat yang  lebih indah dari ini

Hampir ku tersesat dalam penderitaan yang menyeret jiwa- ku larut dalam kegelisahan, yang seakan tiada berujung, aku tak berdaya sampai hampir ku terhanyut dalam lembah kematian yang menyiksa, mencekik .. "ah (dalam hatiku, dengan patah patahku mengucap) ak ku ta k sang nggu up bernaf fass lag gi ".. kemudian datanglah sang cahaya kepadaku dalam gelap gulitannya.. hampirku terhanyut dalam sebuah ilusi yang menenggelamkan jiwaku kedalam lautan.. yang menerbankan ragaku,.  Cahaya datang padaku..
Jiwaku kembali hidup, tulangku tak lagi rapuh ragaku tak lagi runtuh.

Ilusi itu terasa nyata, Sungguh sungguh terasa. Lagi dan lagi. Aku terbangun aku menatap sekitar ku dengan kebingungan. Benda-benda mati berserakan disekitarku (yaa Tuhan) dalam hatiku berucap..

 tak jarang ku terbangun dikerumunan manusia, mereka menatapku dengan heran kemudian suara tawa keluar dari mulutnya. Bahkan itu membuatku lebih sadar aku dikelilingi oleh Makhluk hidup yang membuat hidupku terasa hidup.

Terima kasih, cahaya yang menghampiriku dari segala arah, Terima kasih Tuhan, telah Engkau tuntun aku kepada orang-orang  hebat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun