Tanpa dengkur ia tidur di bawah tikar jerami
Mengukir senyum sembari menghela lelah di penghujung malam
Tangannya menengadah, berdoa agar sesekali semesta berpihak padanya
Hidupnya penuh sekali dengan lebam
Sesekali matanya memerah karena air terus saja keluar darinya
Namun berkali pula tangannya membasuh
Sambil berkata bahwa Tuhan Maha Baik
Katanya ia kurang bersyukur
Katanya ia kurang berusaha
Katanya ia hanya mengeluh