Mohon tunggu...
aidaaasyifaa
aidaaasyifaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca dan traveller

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

sejarah indonesia dan kaitannya dengan pendidikan dasar

11 Januari 2025   22:41 Diperbarui: 11 Januari 2025   22:41 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

          Salah satu masalah dengan pengajaran bahasa di sekolah dasar adalah siswa menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar di sekolah dasar daripada di tingkat sekolah lainnya. Ini menunjukkan betapa pentingnya pembelajaran di tahap ini karena itu menentukan keberhasilan di tahap berikutnya. Karena ketidak mampuan mereka untuk membaca dan menulis dengan baik, banyak siswa tidak hadir ke kelas. Hal ini seharusnya menjadi refleksi bagi guru tentang kegagalannya dalam mengajarkan bahasa kepada siswanya.

Siswa usia sekolah dasar harus senang belajar bahasa, bukan ketakutan atau pengekangan, Tuntutan harus diperhatikan untuk membentuk pikiran anak-anak. Jangan memaksa mereka untuk memperluas kosa kata mereka, misalnya. Mengulangi ujaran anak-anak yang tidak terdiri dari penggalan kata atau kalimat dapat bermanfaat Oleh karena itu, pola pengasuhan yang penuh kasih sayang sangat penting, serta menciptakan lingkungan yang aman dan tenang. Anak-anak diharapkan tumbuh dalam lingkungan yang aman, kreatif, dan bebas stres.

Pengguna media dapat membantu dalam mencapai harapan karena banyak manfaatnya pada materi sehingga meningkatkan motivasi dan minat siswa serta mengalihkan perhatian siswa dari apa yang diajarkan. Akibatnya, diharapkan peningkatan efisiensi belajar. Siswa dapat berinteraksi dengan media di berbagai lokasi pada saat yang sama dan dalam ruang lingkup yang tak terbatas dengan menggunakan media. Ini juga dapat meningkatkan hasil belajar.

            Penguasaan bahasa Indonesia sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Indonesia karena memungkinkan siswa berinteraksi lebih baik dengan guru dan Pendekatan ini sesuai dengan pandangan dari Inayah et al., (2023) yang menyoroti materi pelajaran serta mempermudah proses evaluasi. Siswa sekolah dasar tidak hanya belajar berbicara dan menulis, tetapi juga belajar prinsip-prinsip moral yang penting untuk membangun karakter yang baik. Mempelajari bahasa Indonesia membantu mereka menjadi orang yang baik dan bertanggung jawab.

            Pengajaran bahasa Indonesia di tingkat pendidikan dasar mencakup pengembangan kemampuan berbahasa seperti membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Kemampuan ini bermanfaat baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di sekolah, karena sangat penting bagi perkembangan kognitif siswa. Kemampuan ini membantu anak-anak lebih memahami materi pelajaran lain yang diajarkan dalam bahasa Indonesia. Siswa tidak hanya belajar bahasa Indonesia di sekolah dasar, tetapi mereka juga berbicara tentang sejarah dan rasa nasionalisme mereka. Mereka juga belajar tentang budaya Indonesia, tokoh-tokoh nasional, dan perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. Sejak kecil siswa harus menanamkan rasa cinta tanah air dan patriotisme.

Bahasa Melayu Riau memiliki sejarah yang panjang dan merupakan ibu dari bahasa Indonesia. Pada tahun 1928, Kongres Pemuda Kedua menetapkan bahasa ini secara resmi sebagai bahasa nasional setelah digunakan sebagai bahasa perdagangan menegah. Versi V sistem ejaan bahasa Indonesia, EYD, diluncurkan pada tahun 2022. Pedoman ejaan ini mungkin berfungsi sebagai panduan untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan benar. Kosa kata dan penggunaan bahasa dipengaruhi oleh teknologi digital seperti internet. Sebagai bahasa yang mudah dipelajari, itu dapat menyatukan prinsip dan budaya yang berbeda di Indonesia.

Sangat penting bagi pendidik untuk membuat lingkungan belajar yang menyenangkan dan kreatif agar siswa memperoleh keterampilan bahasa yang baik dan rasa nasionalisme. Siswa sekolah dasar memerlukan kemampuan bahasa Indonesia untuk membangun etika dan keterampilan kognitif, serta berinteraksi dengan guru dan materi pelajaran dengan lebih baik. Guru dapat menggunakan media untuk membuat pelajaran lebih menarik bagi siswa dan memupuk patriotisme.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun