Sejak resmi menjadi mahasiswa, ia mengenalkan dirinya dengan Aven bukan Adven. Dan lengkapnya adalah Aven Semesta. Simbol kekayaan Wijaya runtuh. Saat itu juga. Lalu mereka berebut bertanya. Maka ia menjawab: "Sudah kehendak semesta!"Â
Aven, anak Semesta, sangat ramah; paradoks dengan masa kecilnya sering murung nan sepi. Sehingga, Kun dan Lumbung; yang merupakan sahabat dekatnya, tak pernah sekalipun melihat ia gelap. Selalu ada nyala di setiap sudut pandangan matanya.
Seperti ia, Kun dan Lumbung adalah manusia-manusia 'penyembah' kopi. Persahabatan mereka terikat kuat oleh aroma kopi yang mengepul tiap paginya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!