Mohon tunggu...
Mustofa Ludfi
Mustofa Ludfi Mohon Tunggu... Lainnya - Kuli Tinta

Bapak-bapak Beranak Satu :)

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Siluet-Buku I (Laki-laki Udara)-1

24 Agustus 2024   21:42 Diperbarui: 31 Agustus 2024   13:09 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Koleksi Pribadi

Sejak resmi menjadi mahasiswa, ia mengenalkan dirinya dengan Aven bukan Adven. Dan lengkapnya adalah Aven Semesta. Simbol kekayaan Wijaya runtuh. Saat itu juga. Lalu mereka berebut bertanya. Maka ia menjawab: "Sudah kehendak semesta!" 

Aven, anak Semesta, sangat ramah; paradoks dengan masa kecilnya sering murung nan sepi. Sehingga, Kun dan Lumbung; yang merupakan sahabat dekatnya, tak pernah sekalipun melihat ia gelap. Selalu ada nyala di setiap sudut pandangan matanya.

Seperti ia, Kun dan Lumbung adalah manusia-manusia 'penyembah' kopi. Persahabatan mereka terikat kuat oleh aroma kopi yang mengepul tiap paginya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun