Mohon tunggu...
Ai Hikmawati
Ai Hikmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru sains yang selalu merasa tidak nyaman dengan "zona nyaman". Karena itu membuat saya mati rasa. Oleh karena itu saya selalu mencari hal-hal baru yang menantang kemampuan saya untuk mengembangkan diri. Tapi di sisi lain saya juga adalah seorang yang sangat moody. Ini merupakan dua hal yang kontradiktif menurut saya. Tapi sejauh ini saya masih merasa enjoy dengan keadaan ini. Sehingga dengan alasan inilah mudah-mudahan saya dapat menyimpan hal dan kejadian yang kontardiktif ini dalam media ini. Semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Diri dalam Pengambilan Keputusan

14 Februari 2023   23:50 Diperbarui: 14 Februari 2023   23:55 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Begitu juga ketika kita harus menetapkan sebuah keputusan terkait dilema etika, kolaborasi dengan rekan sejawat untuk membuat keputusan yang bijak melalui sebuah diskusi akan menjadi efektif daripada kita memutuskannya sendiri.

Bahkan hal tersebut akan menjadi sebuah inovasi, manakala keputusan yang diambil menjadi sebuah solusi alternatif yang mungkin tidak pernah disangka-sangka sebelumnya.  

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Dengan memberikan keputusan yang bijak, sebenarnya memberikan kesempatan kepada semua warga sekolah untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. 

Lingkungan yang positif berawal dari bagaiamana warga sekolah senantiasa menerapkan budaya positif dimanapun mereka berada sehingga menjadi sebuah karakter. 

Sebagai sebuah institusi moral, sekolah adalah sebuah miniatur dunia yang berkontribusi terhadap terbangunnya budaya, nilai-nilai, dan moralitas dalam diri setiap murid. 

Perilaku warga sekolah dalam menegakkan penerapan nilai-nilai yang diyakini dan dianggap penting oleh sekolah, adalah teladan bagi murid. Kepemimpinan kepala sekolah tentunya berperan sangat besar untuk menciptakan sekolah sebagai institusi moral.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Adapun tantangan yang saya hadapi ketika menjalankan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika terutama muncul di kalangan rekan sejawat. Dimana rekan sejawat di sekolah tempat saya mengajar beberapa diantaranya ada yang sudah senior bahkan menjelang pensiun yang notabene sudah tidak mau terbebani dengan berbagai kebijakan yang ada, rekan sebaya yang cenderung berada pada zona nyaman, maupun guru honorer sentiasa belum menemukan jati dirinya sebagai pendidik. 

Sehingga sebelum bertindak lebih jauh, saya harus memahami pada paradigma mana keputusan ini harus diputuskan serta bagaimana upaya kita mengkomunikasikan keputusannya kepada pihak-pihak yang terlibat. Arus teknologi yang sangat dinamis, memungkinkan perubahan paradigma berpikir kita dalam menghadapi tantangan tersebut.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun