aku yang asing adalah percakapan percakapan yang hening pada permukaan cangkir berisi puisi berjudul kau.
(Sungai Buluh, 30 Juli 2013)
3. Merenung
Jika kau mau merenung,
seharusnya kau tak lebih sedih
dari airmata yang tak bisa pulang
ke dalam kantung matamu setelah ia jatuh;
atau dari bulan yang terlalu tinggi
sehingga mustahil turun ke rumah pungguknya;
atau dari demam yang harus meninggalkan kepalamu
karena ia tak pernah diharapkan;
seharusnya kau tak lebih sakit
dari luka di lengan anak anak kecil
yang menangisi tuannya;
atau dari perasaan seorang perempuan
yang kehilangan ayah-ibu dan kekasihnya
pada hari yang sama;
atau dari sakit yang kesakitan
karena disakiti sakitnya sendiri.
Seharusnya kau tak lebih kecil
dari harapan yang pernah kau nyalakan
di dalam hati orang lain.
(Sungai Buluh, 22 November 2013)
4. Kanak-Kanak Sajak
kami kanak-kanak yang sepagi buta menyusur sajak setapak supaya hari-hari kami tak datar; kami merangsak padang ilalang, membelai kembang yang kuntum dan ranum sepanjang padang, menjawab kicau burung yang satu sapaan,
lalu mandi di telaga yang airnya lebih biru dari mata seorang gadis remaja yang sedang menahan rindu, mandi sampai ke ceruk, mereguk airnya, menyudahinya setelah matahari menjelang tinggi,
melalui sajak setapak, menuju dangau, kami menyantap perbekalan sambil mengingat wajah ibu yang memasaknya; kemudian kembali ke padang ilalang, bersenda gurau, bermain dengan pelbagai wahana: petak umpet, engklek, layang-layang;