1. Malam
Aku sepenuhnya mencintai punggung malam yang utuh,
daun-daun nangka yang ranggas di lincak bambu,
dan obor-obor peronda yang begadang sepanjang malam.
Aku sepenuhnya mencintai lengan malam yang hangat,
main catur, minum kopi hitam,
musik dari dalam radio, dan bau api pendiangan.
Aku sepenuhnya mencintaimu,
maka kujumpai kau sepanjang malam
dengan menyatukan diri
ke dalam tubuh malam itu sendiri.
(Sungai Buluh, 28 Maret 2014)
2. Puisi Dalam Cangkir
Yang kau hirup setiap pagi sebagai pembangkit senyummu adalah hal-hal yang kuracik sendiri,
yang kau genggam setiap pagi adalah hal-hal yang berpegangan pada lirik-lirik yang kularik sendiri,
yang dikecap lidahmu adalah surat-surat tanpa nama dan alamat pengirim,
yang dipagut bibirmu adalah tanda tanya dan tanda seru yang kelak bertanya dan berseru di dalam dadamu,
yang kusebut sebagai jamuan pagi adalah jam-jam yang bising dan aku yang asing,