Mohon tunggu...
Ai Tigapuluh
Ai Tigapuluh Mohon Tunggu... wiraswasta -

nonaktif

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pertemuan di Kota Kunang-Kunang

9 Desember 2014   04:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:44 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*

dalam lumatan senja

kehangatan berbuku buku

kental di kantung matamu

seperti tak bertangis, tak berair mata

tak pula berlumut lumut sepi

melainkan berbalut senyum

di dalam lipatan sajak ini.

*

dalam lebih dekat malam

kerinduan seakan melejang

dalam rentang pelukmu

sementara saputan api api lampu

membenderangi kota

mendiangi tubuh kita

yang sedang menjadi satu

"kota ini dan aku masih saja seperti dulu

mencintaimu tanpa penjelasan,"

ujarku tak jelas

—sebab bibirku belum kau lepas

"kota ini dan aku pun masih saja seperti dulu

tak juga berhasil membencimu dan kunang kunang,"

balasmu perlahan

kemudian diam

*

sementara suara C.J Snare menindih lengang

yang mengurung malam kota

,

sekelompok kunang kunang

berputar teratur di atas kepala kita.

***

(Sungai Buluh, 6 Agustus 2014)

—entah kenapa ingin menulis sebuah cerpen dari puisi ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun