Tahukah Anda Owa Jawa atau "hylobates moloch" yang bermukim di wilayah barat Pulau Jawa terutama di Jawa Barat, hingga Jawa Tengah ini merupakan hewan langka dan hampir mengalami kepunahan?
Apa yang Anda bayangkan tentang Owa Jawa? Individu Owa Jawa merupakan salah satu individu yang jumlah populasinya di Indonesia yang cukup langka. Dibandingkan dengan binatang terlindungi lainnya. Hingga saat ini, Owa Jawa hannya terdapat di dua lokasi, yakni dikawasan Gunung Malabar, Bandung, dan gunung kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Bodogol, Lido, Kabupaten Jawa Barat. Dari tahun ke tahun jumlah Owa Jawa ini terus mengalami ancaman kepunahan, mulai dari kondisi depresi tingkat tinggi dan ancaman pemburuan, hingga perdagangan ilegal antara negara. Karena, Owa Jawa termasuk satwa langka dan incaran banyak orang.
Seperti apakah jenis Owa Jawa?, Yuk, simak pengalaman kompasianer menjelajah belantara Gunung Gede, Pangrango bersama, PT Phertamina EP Asset 3 Subang Field dalam misi mendukung aktivitas penyelamatan kelestarian Owa Jawa.
Sesekali roda mobil Hartop berwarna silver, yang kami tumpanggi mogok karena terpeleset jalan berlubang penuh lumpur. Tamita Wibisono, salah satu dari tim kami teriak histeris, karena baru kali ini menempuh perjalanan melintasi pinggiran Gunung Gede Pangrango, yang menguji nyali. Di tempat inilah, Owa Jawa direhabilitasi, hingga bernak-pinak. Di tempat ini pula menjadi satu-satunya kawasan pusat pemugaran kesehatan Owa Jawa di Jawa Barat, setelah diambil dari pemeliharaan ilegal dan gagal diperjualbelikan secara tidak sah ke luar negeri.
Dalam perjalanan ini, kami merasa beruntung karena, bisa menyaksikan Owa Jawa dari dekat 30 meter. Dari jarak ini, kami menatap tiga ekor Owa Jawa bergelantungan dari dahan pohon Lekong (Kemiri) lainnya. Induk Owa Jawa terlihat tenang sambil mengendong anaknya, yang diperkirakan baru berumur dua bulan itu. Teriakan kami mengundang keramaian membuat pejantan Owa Jawa meloncat ke dahan pohon lainnya.
Kami disambut hangat oleh ibu Badiyah kepala bidang kawasan Gunung Gede Pangrango, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan bersama empat pegawai kawasan Taman Nasional, Bodogol, Jawa Barat mempersilahkan kami duduk dikursi kayu yang telah disediakan. Di teras utama berukuran gedung 4 kali 9 meter itu, pegawai KLHK ini telah menyediakan pisang rebus, sigorke (singkong goreng), dan dua ceret minum Wedang Jahe, serta Teh hangat, menjadi suguhan hangat santap siang kami, sebelum melanjutkan perjalanan ke Canopy, salah satu Gunung Gede Pangrango. Â Â Â
Owa Jawa terbilang dalam hewan langka. Individu Owa Jawa ini, termasuk hewan monogami (hewan setia sama satu pasangan). Sifat inilah, yang membuat Owa Jawa istimewa dengan satwa lainnya, Owa Jawa dikenal individu paling setia sama satu pasangannya. Jika salah satu pasangan mati atau anaknya hilang, maka induk atau jantannya mengalami depresi tingkat tinggi, sehingga bisa mengalami kematian. Sifat monogami, ini pula, yang menyebabkan Owa Jawa sangat rentan dengan kepunahan. Dan satu keluarga Owa Jawa menguasai 10, hingga 17 hektar wilayah. "Makanya tak berlebihan, jika saya takan mengambil satu Owa Jawa itu, sama dengan membunuh 4 individu. Mereka itu memiliki ketergantungan dan mempengaruhi, stresnya tingkat tinggi, maka kepunahannya pun begitu tinggi," Ucap Anton Ario Manajer Program Conservation International ini.
Sifat monogami ini, menyulitkan proses pelepasan ke habitanya dan upaya peningkatan jumlah populasinya. Anton juga bercerita tentang bagaimana sulitnya, Owa Jawa dilepas kea lam terbuka, butuh pasangan sebelum dilepasliarkan. Â "Owa Jawa sangat selektif dalam memilih pasangan, sehingga menemukan pasangannya butuh jangka waktu yang cukup panjang," Tambah pria yang akrab disapa Anton ini.
Berkurangnya hutan tropis di Jawa juga menyebabkan keberadaan Owa Jawa makin hari kian terancam. Karena Owa Jawa masih menjadi target pemburuaan masyarakat setempat untuk dijadikan satwa peliharaan. Melalui Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Owa Jawa (Javan Gibbon Center), yang dibentuk 2003, oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Taman Nasional Gunung Gede, Pangrango, Yayasan Owa Jawa, Conservation International, dan PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field, bekerja sama terus mendukung pelestarian Owa Jawa di tanah air.
Komitmen PT Pertamina menjaga Owa Jawa
Populasi Owa Jawa tersebar tak hannya di Jawa Barat, namun juga Jawa Tengah. Jumlahnya diperkirakan mencapai 4.000 ekor ini masih tersebar di alam bebas. Habitat Owa Jawa tersebar di Jawa Barat di Taman Nasional Ujung Kulon, Halimun, Gunung Salak, dan Taman Nasional Gunung Gede, Pangrango. Untuk mencegah pemburuan Owa Jawa dilakukan patroli polisi hutan di Taman Nasional Gunung Gede, Pangrango, Lido Bodogol.
Dalam upayannya PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field melakukan kerja sama dengan Yayasan Owa Indonesia, yaitu, pertama, meberikan monitoring evaluasi terhadap individu Owa Jawa, kedua habituasi (pembiaassan dengan lingkungan alam bebas), dan pelepasan Owa Jawa, ketiga, kegiatan promosi dan publikasi Owa Jawa dan terakhir, PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field melaksanakan penanaman 1000 pohon dikawasan Gunung Puntang, Malabar, dan Gunung Gede Pangrango Jawa Barat.Â
Sore itu, sekembali dari penjelajahan kawasan Gunung Pangrango, Agustian Fahrudin (Community Development Officer), PT Pertamina EP Asset 3 Subang menambahkan penjelasan, tentang komitmen kantornya, dalam menjaga keberlansungan Owa Jawa. "Memantau perkembangan Owa Jawa, menanam pohon dan melestarikan Owa Jawa merupakan komitmen PT Pertamina EP Asset 3 Subang dalam menjaga Owa Jawa dari kepunahan di Indonensia," Ujar Agustian.
Untuk menjaga Owa Jawa, tentu membutuhkan keseriusan. "PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field terus mendorong dan memberikan sokongan bantuan untuk menyelamatkan Owa Jawa di tanah air," Ucapnya. Â Agustian menjelaskan, Owa Jawa adalah satwa langka yang harus dijaga keberlanjutannya. PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field di masa mendatang, melalui CSR (Corporate Social Responsibility), terus terlibat dan memberikan dukungan dalam pelestarian Owa Jawa.
Selain itu, PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field turut bergerak melestarikan Owa Jawa. Â Sejak 2013, telah menyediakan dana Rp 500 juta rupiah per-tahun untuk pelestarian Owa Jawa di Jawa Barat dan Tengah. "Ini adalah bentuk komitmen, kepedulian PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field dalam menjaga keberlansungan satwa langka Owa Jawa, karena Owa Jawa individu yang sensitif, maka membutuhkan pemahaman dan kesabaran,". Ujar Wahyu Widiatmoko, Petroleum Engenering PT Pertamina ini. Â Â
Di hari kedua, kompasianer berdiskusi bersama, Miranti Putri perwakilan PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field. Disamping itu, lewat SCR-nya, PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field aktif memberikan pembinaan dan perberdayaan bagi para ibu rumah tangga dan komunitas anak muda zaman now. Program semacam ini, telah menjadi bagian dari program PT Pertamina.  Menurut, Miranti Putri, PT Pertamina EP Asset 3 Field Subang  punya menginisiasi pembentukan warga peduli AIDS (Wapa) dan pasukan Pasukan Anti Penularan HIV/AIDS (Pantura) di Desa Sukareja, Kecamatan Sukasari, Subang, Jawa Barat.  "Wapa Pantura merupakan salah satu program CSR PT. Pertamina Asset 3 Subang Field. Kami ingin ikut mengambil bagian dalam permberdayaan masyarakat terkait penangguangan HIV/AIDS," Ucap Miranti Putri perwakilan PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field ini.
Selain itu, PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field memiliki program best praktis-nya pada saling berbagi inspirasi. Program ini dijuluki Rumah Inspirasi Subang. Di Rumah Inspirasi, oleh PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field, mengajak masyarakat Subang untuk menjaga kebudayaan dan saling memberikan penghargaan antar anggota Rumah Insirasi. Program Rumah Inspirasi, terbagi menjadi tiga program, pertama Sanggar Inpirasi (Sari), kedua rumah sampah, yang berfokus pada lingkungan, dan ketiga pendidikan, yang terdiri dari club belajar Bahasa Inggris, Taman Baca, hingga Pojok Inspirasi.
"Dari sampah ibu-ibu di Subang bisa membuat aneka jenis barang kreatif, seperti dompet, tas dan barnag lainnya. Harga kerajinan bervariasi mulai dari Rp 5.000 sampai 10.000 rupiah," Ucap Miranti. Miranti menjelaskan, melalui kegiatan seperti ini, masyarakat dapat merasakan dampak positif terhadap keberadaan Rumah Inspirasi Subang. Melalui kegiatan di Rumah Inspirasi Subang akan terbentuk kesadaran untuk memanfaatkan sampah sebagai barang jenis olahan kreatif yang bernilai ekonomis.
Di penghujung Yosh Aditiya (pemandu acara kompasianer), menutup acara dengan memberikan tepuk tangan meriah dan sorak gembira gembira atas upaya dan komitmen PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field dalam melestarikan Owa Jawa di tanah air. Save Owa Jawa. Â Yuk, kita bergerak bersama Pertamina menyelamatkan Owa Jawa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H