Mohon tunggu...
Ahyarros
Ahyarros Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bergerak Menyelamatkan Owa Jawa, Bersama Pertamina

21 November 2017   12:21 Diperbarui: 22 November 2017   08:03 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menju jembatan Canopy (Foto Ahyarros)

Opelo menunjukkan peta ke kompasianer (Foto Ahyarros)
Opelo menunjukkan peta ke kompasianer (Foto Ahyarros)
Dari hasil penelitian petugas kawasan Taman Nasional Gunung Gede, Pangrango. Saat ini, diperkirakan jumlah polpulasi Owa Jawa berjumlah individu 200 sampai 400 individu. Lembaga Conservation International, setidaknya mencatat berbagai penelitian mengenai jumlah Owa Jawa, jumlah populasi yang tersisa diperkirakan mencapai 3.000 hingga 4.000 ekor satwa, yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.  Angka ini sepintas besar, namun satuan terkecil bagi Owa Jawa bukan pada individu, melainkan satu keluarga, di mana dalam satu keluarga Owa Jawa terdapat 3-5 individu, yang terdiri sepasang induk serta 2-3 anaknya.

Berkurangnya hutan tropis di Jawa juga menyebabkan keberadaan Owa Jawa makin hari kian terancam. Karena Owa Jawa masih menjadi target pemburuaan masyarakat setempat untuk dijadikan satwa peliharaan. Melalui Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Owa Jawa (Javan Gibbon Center), yang dibentuk 2003, oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Taman Nasional Gunung Gede, Pangrango, Yayasan Owa Jawa, Conservation International, dan PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field, bekerja sama terus mendukung pelestarian Owa Jawa di tanah air.

Menju jembatan Canopy (Foto Ahyarros)
Menju jembatan Canopy (Foto Ahyarros)
Usai diberikan kilas balik Owa Jawa oleh, Ibu Badiyah, dan Anton selama 30 menit. Kami pun dibagi menjadi tiga kelompok, untuk menyisir kawasan Nasional Gunung Gede, Pangrango, Lido Bodogol. Saya masuk kelompok tiga, yang dipandu Paleo. Pria 38 tahun ini menjadi pemandu kelompok kami untuk menjelajah kawasan rimba Gunung Pangrango pusat rehabilitas Owa Jawa itu.       

Komitmen PT Pertamina menjaga Owa Jawa

Populasi Owa Jawa tersebar tak hannya di Jawa Barat, namun juga Jawa Tengah. Jumlahnya diperkirakan mencapai 4.000 ekor ini masih tersebar di alam bebas. Habitat Owa Jawa tersebar di Jawa Barat di Taman Nasional Ujung Kulon, Halimun, Gunung Salak, dan Taman Nasional Gunung Gede, Pangrango. Untuk mencegah pemburuan Owa Jawa dilakukan patroli polisi hutan di Taman Nasional Gunung Gede, Pangrango, Lido Bodogol.

Dalam upayannya PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field melakukan kerja sama dengan Yayasan Owa Indonesia, yaitu, pertama, meberikan monitoring evaluasi terhadap individu Owa Jawa, kedua habituasi (pembiaassan dengan lingkungan alam bebas), dan pelepasan Owa Jawa, ketiga, kegiatan promosi dan publikasi Owa Jawa dan terakhir, PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field melaksanakan penanaman 1000 pohon dikawasan Gunung Puntang, Malabar, dan Gunung Gede Pangrango Jawa Barat. 

Sore itu, sekembali dari penjelajahan kawasan Gunung Pangrango, Agustian Fahrudin (Community Development Officer), PT Pertamina EP Asset 3 Subang menambahkan penjelasan, tentang komitmen kantornya, dalam menjaga keberlansungan Owa Jawa. "Memantau perkembangan Owa Jawa, menanam pohon dan melestarikan Owa Jawa merupakan komitmen PT Pertamina EP Asset 3 Subang dalam menjaga Owa Jawa dari kepunahan di Indonensia," Ujar Agustian.

Untuk menjaga Owa Jawa, tentu membutuhkan keseriusan. "PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field terus mendorong dan memberikan sokongan bantuan untuk menyelamatkan Owa Jawa di tanah air," Ucapnya.  Agustian menjelaskan, Owa Jawa adalah satwa langka yang harus dijaga keberlanjutannya. PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field di masa mendatang, melalui CSR (Corporate Social Responsibility), terus terlibat dan memberikan dukungan dalam pelestarian Owa Jawa.

Selain itu, PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field turut bergerak melestarikan Owa Jawa.  Sejak 2013, telah menyediakan dana Rp 500 juta rupiah per-tahun untuk pelestarian Owa Jawa di Jawa Barat dan Tengah. "Ini adalah bentuk komitmen, kepedulian PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field dalam menjaga keberlansungan satwa langka Owa Jawa, karena Owa Jawa individu yang sensitif, maka membutuhkan pemahaman dan kesabaran,". Ujar Wahyu Widiatmoko, Petroleum Engenering PT Pertamina ini.    

Di hari kedua, kompasianer berdiskusi bersama, Miranti Putri perwakilan PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field. Disamping itu, lewat SCR-nya, PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field aktif memberikan pembinaan dan perberdayaan bagi para ibu rumah tangga dan komunitas anak muda zaman now. Program semacam ini, telah menjadi bagian dari program PT Pertamina.  Menurut, Miranti Putri, PT Pertamina EP Asset 3 Field Subang  punya menginisiasi pembentukan warga peduli AIDS (Wapa) dan pasukan Pasukan Anti Penularan HIV/AIDS (Pantura) di Desa Sukareja, Kecamatan Sukasari, Subang, Jawa Barat.  "Wapa Pantura merupakan salah satu program CSR PT. Pertamina Asset 3 Subang Field. Kami ingin ikut mengambil bagian dalam permberdayaan masyarakat terkait penangguangan HIV/AIDS," Ucap Miranti Putri perwakilan PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field ini.

Miranti Putri perwakilan PT. Pertamina (Foto Ahyarros)
Miranti Putri perwakilan PT. Pertamina (Foto Ahyarros)
Menurut Miranti, dengan melakukan pemeriksaan darah bisa mendeteksi secara akurat, sejauh mana penyebaran HIV/ADIS di wilayah Subang. Ini juga sekaligus bisa mencegah dan menekan resiko penularan HIV/AIDS. "Selain itu juga, kami membentuk klinik HIV/AIDS dan memberikan bantuan penyiapan outlet bagi kelompok wirausaha. Dari hasil penjulannya sebanyak 10 persen dana dari penjualan produk outlet akan disumbangkan kegiatan pencegahan HIV/AIDS," Tutur perempuan berkulit manis ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun