Mohon tunggu...
Ahyar Mokodompit
Ahyar Mokodompit Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Anak Desa

Suka Berteman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tradisi Monuntul: Dulu, Kini, dan Nanti

20 Mei 2020   09:28 Diperbarui: 9 Mei 2021   12:49 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu kita sebagai masyarakat beragama, harusnya sadar bahwa kita hanyalah muridnya para ulama. Tidak bisa kemudian kita menginterpertasikan Al-Qur'an dan Hadist di tengah ilmu kita yang tidak berkompeten di bidang itu. Apalagi, penginterpertasian dilakukan sesuai dengan kepentingan kita masing-masing.

Poin selanjutnya, hemat saya: pemerintah desa, bisa menjadi indikator dari hilangnya tradisi masyarakat yang berlaku di wilayah tersebut jika pemerintah tidak ikut mendorong dan hanya mendiamkan tradisi yang telah lama dilestarikan. Apalagi, struktur pemerintahan desa diisi oleh mereka yang menolak kebiasaan dan tradisi masyarakat. Konsekuensinya, banyak yang sudah tidak lagi melestaraikan tradisi-tradisi yang ada.

Ini tentu menjadi pesan dan tanggungjawab bagi para pegiat kebudayaan, untuk terus melestarikan dan mengajak sekitar kita agar tetap terus melestarikannya. Namun, bukan hanya dalam tataran perayaannya saja, melainkan terus mempertahankan substansi dari perayaan tersebut.

Otam, 26 Ramadhan 1441 H/2020 M.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun