Mohon tunggu...
Muhammad AhsanurRofi
Muhammad AhsanurRofi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya seorang mahasiswa Antropologi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Rekayasa Sosial Perusahaan Shopee dalam Meningkatkan Profit di Masa Pemulihan Pandemi Covid-19

29 Mei 2023   16:18 Diperbarui: 29 Mei 2023   16:22 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rekayasa sosial merupakan sebuah ilmu manipulasi psikologis untuk mempengaruhi seseorang agar melakukan apa yang kita harapkan (Handayani, Mandala, dan Setyawati, 2022). Namun akhir-akhir ini, pengertian rekayasa sosial mengalami perubahan makna karena seringkali dihubungkan dengan kejahatan internet, padahal sebenarnya istilah ini memiliki makna yang lebih luas. Seorang industrialis Belanda bernama J.C. van Merken tercatat sebagai orang pertama yang menggunakan istilah ini pada tahun 1894. Menurut Merken, jika urusan mesin ditangani oleh para ahli (engineer), maka urusan manusia juga membutuhkan ahli khusus yang disebut perekayasa sosial (Sukmajadi, 2019).

Dalam konteks perusahaan, rekayasa sosial adalah upaya yang dilakukan untuk mempengaruhi perilaku dan pandangan konsumen, serta mengoptimalkan operasional perusahaan, agar dapat mencapai keuntungan perusahaan yang semaksimal mungkin. Strategi dalam melakukan rekayasa sosial pada perusahaan, tidak luput dari adanya sebuah inovasi. Inovasi memiliki peran krusial dalam persaingan di industri dan menjadi alat yang kuat dalam menghadapi tantangan persaingan (Hartini, 2012). Inovasi dapat membantu perusahaan untuk menciptakan produk atau layanan yang menarik bagi konsumen. Dengan terus mengembangkan produk atau layanan yang lebih baik, lebih inovatif, atau lebih efisien, perusahaan dapat mempengaruhi perilaku konsumen untuk memilih produk mereka dibandingkan dengan pesaing.

Adapun inovasi yang dilakukan oleh perusahaan shopee dalam melakukan rekayasa sosial untuk mempengaruhi perilaku konsumennya adalah sebagai berikut:

  • Beradaptasi Dengan Memanfaatkan Teknologi

Sebagai perusahaan E-commerce, shopee menawarkan berbagai kemudahan bagi para konsumennya untuk dapat menikmati belanja secara online dimana saja dan kapan saja. Dengan memanfaatkan teknologi secara efektif, Shopee telah berkontribusi dalam memperkuat perekonomian di Indonesia. Shopee sebagai platform perdagangan elektronik telah menciptakan peluang bisnis yang signifikan bagi para pengusaha untuk memperluas jangkauan pasar mereka dan meningkatkan penjualan mereka secara online (Viona, Yohanes, Kurniawati, Marta, dan Isnaini, 2021).

Sebagai perusahaan E-commerce, Shopee menawarkan berbagai kemudahan bagi para konsumennya untuk dapat menikmati belanja secara online dimana saja dan kapan saja. Dengan memanfaatkan teknologi secara efektif, Shopee telah berkontribusi dalam memperkuat perekonomian di Indonesia. Shopee sebagai platform perdagangan elektronik telah menciptakan peluang bisnis yang signifikan bagi para pengusaha untuk memperluas jangkauan pasar mereka dan meningkatkan penjualan mereka secara online. Dalam konteks ini, Shopee sebagai organisasi mampu menerima, menerjemahkan, dan menginterpretasikan sinyal dari lingkungan yang meliputi perubahan preferensi konsumen terhadap belanja online dan kebutuhan akan kemudahan bertransaksi secara elektronik. Hal tersebut dapat memungkinkan Shopee untuk mendorong inovasi dalam menyediakan platform perdagangan yang lebih efisien dan memperoleh pengetahuan mengenai perilaku konsumen serta tren belanja online. Melalui pengembangan teknologi dan strategi yang adaptif, Shopee terus mengembangkan kemampuannya dalam menjawab kebutuhan pasar dan berperan aktif dalam menggerakkan perekonomian di Indonesia.

Selain itu, Shopee juga menghadirkan berbagai inovasi dalam proses pembayaran dan pengiriman barang, seperti pembayaran digital dan pengiriman cepat, untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Perusahaan ini juga aktif dalam berkolaborasi dengan mitra strategis dan menjalin kemitraan dengan berbagai pelaku industri, termasuk produsen dan penjual, untuk meningkatkan aksesibilitas produk dan memperluas jangkauan pasar. Dengan demikian, Shopee tidak hanya menghadapi kebutuhan eksternal, tetapi juga aktif berperan dalam membentuk kebutuhan tersebut melalui adaptasi teknologi yang mereka terapkan.

Dalam konteks tersebut, rekayasa sosial yang dilakukan oleh Shopee yaitu berupaya untuk membentuk kebutuhan dan perilaku konsumen melalui penerapan teknologi dan inovasi dalam bisnis mereka. Shopee telah mengadopsi strategi yang efektif untuk mempengaruhi dan mengubah perilaku konsumen serta memenuhi kebutuhan mereka dalam berbelanja secara online. Shopee memberikan kemudahan berbelanja dengan menghadirkan inovasi dalam proses pembayaran dan pengiriman barang sehingga konsumen tertarik untuk menggunakan layanan Shopee. Pengenalan pembayaran digital, seperti ShopeePay, memudahkan konsumen untuk melakukan pembayaran secara cepat dan praktis melalui gadget. Selain itu, pengiriman cepat yang dihadirkan oleh Shopee melalui kemitraan dengan jasa pengiriman terkemuka menciptakan kebutuhan konsumen akan pengiriman yang efisien dan cepat. Dengan mengadopsi teknologi dan inovasi tersebut, Shopee berhasil membentuk kebutuhan dan perilaku konsumen yang lebih cenderung melakukan belanja online melalui platform Shopee dengan menggunakan gadget.

  • Promosi Pemasaran Melalui Tanggal Kembar

Sumber: (Ilyas, 2021)
Sumber: (Ilyas, 2021)

Menurut (Denison, 2006), sebuah organisasi harus mempu memahami dan bereaksi terhadap pelanggan serta meramalkan kebutuhan pelanggan di masa depan. Sebagai perusahaan E-commerce, Shopee sangat aktif dalam menganalisis tren konsumen, perilaku pembelian, dan perubahan pasar secara keseluruhan untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen. Dengan memahami lingkungan bisnis, Shopee dapat merencanakan strategi pemasaran yang efektif, termasuk promosi penjualan, untuk tetap relevan di pasar yang kompetitif.

Salah satu promosi penjualan yang paling populer dari Shopee adalah promosi yang diadakan setiap tanggal kembar. Melalui strategi pemasaran tersebut, Shopee berhasil mengkapitalisasi perilaku konsumennya dalam berbelanja online (Dewi, Martadewi, Mangamis, Stefany, dan Susanto, 2022). Strategi ini dianggap berhasil dalam menarik pelanggan baru dengan meluncurkan kampanye bulanan yang memiliki program dan kegiatan yang sesuai dengan waktu dan barang yang sedang dipromosikan seperti 2.2 Men Sale, 3.3 Fashion Sale, 10.10 Brands Festival, dan kemudian Shopee 11.11 Big Sale (Kurniawati dan Ariyani, 2022).

Rekayasa sosial perusahaan yang dilakukan oleh Shopee, dalam hal ini yaitu, menyediakan berbagai macam promosi menarik, seperti kupon gratis pengiriman untuk semua metode pembayaran, kupon diskon dari penjual yang bekerja sama, flash sale, kupon cashback menggunakan koin Shopee, dan masih banyak lagi penawaran lainnya (Dyanasari dan Silvialestari, 2022). Hal tersebut tentunya dapat mempengaruhi banyak masyarakat untuk berbelanja di Shopee karena adanya daya tarik dari banyaknya promo yang didapat. Pengaruh dari strategi promosi tersebut menjadi peluang besar bagi Shopee dalam mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Selain itu, melalui berbagai kegiatan promosi yang dilakukan oleh Shopee selama kampanye, pengguna Shopee juga mendapatkan pengalaman yang beragam. Pengalaman pemasaran yang dirasakan oleh pengguna Shopee dapat terwujud melalui pengalaman visual dan auditif saat menggunakan platform Shopee (sense), membentuk pengalaman emosional saat melakukan pembelian (feel), menghasilkan pengalaman kognitif dan pemikiran kreatif dalam menggunakan Shopee (think), menciptakan pengalaman pelanggan melalui perilaku dan gaya hidup serta interaksi dengan orang lain setelah menggunakan Shopee (act), dan membentuk pengalaman pelanggan dalam konteks sosial, gaya hidup, dan budaya (relate) (Lestari dan Djuwita, 2019).

  • Program Shopee Member

Sumber: (Shopee Care, 2022)
Sumber: (Shopee Care, 2022)

Berdasarkan pendapat (Denison, 2006), perusahaan yang baik adalah perusahaan yang berorientasi terhadap pelanggan. Dalam hal ini, pelanggan menjadi prioritas utama bagi perusahaan. Menurut Kotler 2007 dalam (Rofiah dan Wahyuni, 2017), kemampuan suatu perusahaan dalam memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan menjadi faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan. Hal tersebut karena pelayanan yang baik dapat menciptakan kepuasan dan membangun reputasi positif di mata pelanggan, serta mendorong timbulnya loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan terjadi ketika pelanggan merasa terpuaskan dengan merek atau pelayanan yang mereka terima, dan memiliki niat untuk menjalin hubungan yang berkelanjutan dengan perusahaan (Sasongko, 2021).

Salah satu rekayasa sosial yang digunakan oleh Shopee dalam mendapatkan loyalitas dari pelanggan adalah dengan membuat program Shopee Member. Program tersebut memungkinkan pengguna Shopee dapat menikmati berbagai keuntungan melalui program bertingkat yang tersedia. Semakin banyak pesanan yang dilakukan oleh pengguna, semakin banyak pula keuntungan yang dapat mereka nikmati. Saat pengguna mendaftarkan akun Shopee, mereka secara otomatis menjadi anggota program Shopee Member. Program Shopee Member memiliki tingkatan level yang ditentukan berdasarkan jumlah pesanan yang telah diselesaikan. Terdapat empat tingkatan, yaitu Level Classic (0 pesanan), Level Silver (5 pesanan), Level Gold (35 pesanan), dan Level Platinum (100 pesanan).

Penentuan tingkat keanggotaan dalam program Shopee Member dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Pada tanggal-tanggal tersebut, tingkat keanggotaan Shopee Member pengguna akan berubah secara otomatis atau tetap sesuai dengan jumlah pesanan yang telah mereka selesaikan dalam enam bulan tersebut. Pengguna juga akan mendapatkan berbagai keuntungan yang bervariasi sesuai dengan tingkat keanggotaan mereka. Keuntungan tersebut antara lain voucher khusus setiap bulan, promo khusus, penukaran voucher dengan koin, voucher saat ulang tahun, dan lain sebagainya (Fadhilah, 2022).

Shopee menggunakan berbagai teknik rekayasa sosial yang efektif untuk mempengaruhi konsumen dalam program Shopee Member tersebut. Melalui tingkatan level yang ditentukan berdasarkan jumlah pesanan yang diselesaikan, Shopee menciptakan dorongan bagi pengguna untuk terus berbelanja di platform mereka. Dengan menawarkan manfaat dan keuntungan yang meningkat seiring dengan peningkatan tingkat keanggotaan, Shopee menciptakan keinginan yang kuat bagi pengguna untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi dalam program Shopee Member.

Selain itu, penentuan tingkat keanggotaan yang dilakukan setiap enam bulan sekali memberikan elemen eksklusivitas. Pengguna yang berhasil mencapai tingkatan yang lebih tinggi merasa dihargai dan mendapatkan perlakuan istimewa. Hal ini menciptakan keinginan bagi pengguna untuk mempertahankan tingkat keanggotaan mereka atau bahkan naik ke tingkat yang lebih tinggi pada setiap periode penentuan. Rekayasa sosial ini mendorong konsumen untuk terus berbelanja secara konsisten, karena mereka tidak ingin melewatkan manfaat dan keuntungan yang diberikan oleh program Shopee Member.

Shopee juga menggunakan keuntungan yang beragam dan menarik sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen. Dengan menyediakan voucher khusus setiap bulan, promo khusus, penukaran voucher dengan koin, dan voucher saat ulang tahun, Shopee menciptakan insentif yang menarik bagi pengguna untuk aktif berpartisipasi dalam program Shopee Member. Pengguna merasa diuntungkan dan merasa bahwa mereka mendapatkan nilai tambah dari setiap transaksi yang mereka lakukan di Shopee.

Dengan menggunakan teknik rekayasa sosial ini, Shopee berhasil menciptakan lingkungan yang kompetitif dan menarik bagi konsumen. Mereka mempengaruhi konsumen untuk terus berbelanja di platform mereka, meningkatkan keterlibatan, dan membangun loyalitas jangka panjang. Dalam prosesnya, Shopee memperkuat citra merek mereka dan mengoptimalkan pertumbuhan bisnis mereka dalam industri E-commerce yang kompetitif.

Daftar Pustaka

Aida, N. R. (2022). Apa Itu Shopee PayLater, dan Dampaknya jika Terlambat Bayar Tagihan. Diambil dari KOMPAS.com website: https://www.kompas.com/tren/read/2022/04/06/200000765/apa-itu-shopee-paylater-dan-dampaknya-jika-terlambat-bayar-tagihan

Denison, D. R. (2006). Linking organizational culture and Business Performance: A Brief overview. In Assessment, Evaluation, Improvement Success through Corporate Culture (hal. 14--19).

Dewi, N. L. P. S. A., Martadewi, N. P. R., Mangamis, A. K., Stefany, dan Susanto, P. C. (2022). RESPON DAN PENGALAMAN KONSUMEN BERPARTISIPASI PADA MEGA SALE TANGGAL KEMBAR: STUDI KASUS PADA E-COMMERCE SHOPEE 9.9 SUPER SHOPPING DAY. Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA), 4, 305--312.

Dyanasari, R., dan Silvialestari, D. (2022). Pengaruh Kampanye Online Tanggal Kembar E-commerce Shopee Terhadap Perilaku Konsumtif Remaja (Studi Pada Perempuan Remaja Akhir di Jakarta). E-Proceeding CORE UPJ.

Fadhilah, N. S. (2022). Hubungan Self Control Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa Pengguna Shopee Fitur Voucher Cashback Dan Gratis Ongkir Di Lingkungan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. digilib.uinkhas.ac.id. Diambil dari http://digilib.uinkhas.ac.id/17567/1/NURIYAH SOFIATUL FADHILAH .pdf

Handayani, B. L., Mandala, M., dan Setyawati, I. K. (2022). STRATEGI REKAYASA SOSIAL PENGEMBANGAN AGRO WANA WISATA BERBASIS PEMBERDAYAAN KUPS DI LMDH RENGGANIS JEMBER. UNEJ e-Proceeding, 293--300.

Hartini, S. (2012). Peran Inovasi: Pengembangan Kualitas Produk dan Kinerja Bisnis. Jurnal manajemen dan kewirausahaan, 14(1), 83--90.

Ilyas, N. (2021). Intip 5 Kemeriahan Rangkaian Acara Shopee 12.12 Celebration Tahun Ini! Diambil dari Inspirasi Shopee website: https://shopee.co.id/inspirasi-shopee/intip-kemeriahan-rangkaian-acara-shopee-celebration-tahun-ini/

Kurniawati, A., dan Ariyani, N. (2022). Strategi Promosi Penjualan Pada Marketplace Shopee. Propaganda, 2(1), 65--79.

Lestari, Y., dan Djuwita, A. (2019). Pengaruh Experiential Marketing Pada Kampanye 9.9 Super Shopping Day Terhadap Loyalitas Pengguna Shopee (Studi Pada Pengguna Shopee Di Indonesia). eProceedings of Management, 6(2).

Rofiah, C., dan Wahyuni, D. (2017). Kualitas Pelayanan Dan Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Pelanggan Yang Di Mediasi Oleh Kepuasan Di Bank Muamalat Jombang. Eksis: Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, 12(1).

Sasongko, S. R. (2021). Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan Dan Loyalitas Pelanggan (Literature Review Manajemen Pemasaran). Jurnal ilmu manajemen terapan, 3(1), 104--114.

Shopee Care. (2022). Sobat Shopee! Mimin kepo nih sama level Shopee Member kamu? Spill dong ke Mimin sesuai warna emoji love di bawah ini!? Diambil dari Twitter website: https://twitter.com/shopeecare/status/1552157424878231552?lang=el

Sukmajadi, B. (2019). Peran Diklat Revolusi Mental Terhadap Peningkatan Profesionalisme ASN dalam Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Inovasi Aparatur, 1(1), 30--38.

Viona, V., Yohanes, K., Kurniawati, L. S. M. W., Marta, R. F., dan Isnaini, M. (2021). Narasi Shopee Dalam Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berbasis Teknologi E-Commerce Di Era Moderen. AGUNA: Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(1), 46--65.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun