Apabila kita berbicara alternatif lain terkait lahan yang mampu digunakan sebagai lokasi proyek, banyak pilihan yang sebetulnya bisa diproses. Katakanlah di sekitar kawasan alun-alun Subang yang notabene kini menjadi pusat kegiatan masyarakat Subang baik siang ataupun malam hari.Â
Ditambah pula dikawasan tersebut terdapat dua bangunan heritage yang salah satunya kini menjadi museum sejarah Subang, yakni Gedung Wisma Karya (kini menjadi museum sejarah Wisma Karya) dan bangunan Hotel Subang Plaza yang sudah ditetapkan sebgai warisan heritage. Jika berbicara kebudayaan pasti ada kaitannya dengan sejarah. Dan sejarah pun tidak akan jauh dari istilah heritage.Â
Pemaparan diatas mampu menjadi latar belakang yang reasonable terkait pemilihan lokasi proyek Gedung Kebudayaan. Ada setidaknya 3 lokasi yang memenuhi kriteria proyek, salah satunya mungkin adalah luasan. Proyek yang kini berlangsung berada di lahan seluas 4 hektar. Hal ini dirasa lebih kontekstual dibanding dengan lokasi yang kini digunakan.
Hotel Subang Plaza, Bangunan Heritage | Sumber: www.pasundanekspres.co
PemKab Subang selaku pemilik lahan dan juga yang berotoritas memilih lahan seharusnya mampu melihat alternatif lain terkait dengan lokasi lahan. Memang belum ada penjelasan terkait dengan alasan pemilihan lokasi yang kini, namun saya menilai analisa yang dilakukan PemKab dalam hal ini belum optimal.Â
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sempat mencuat kabar terkait dibangunnya proyek ini di kawasan Dinas Pariwisata. Menurut saya lokasi tersebut lebih relevan, terlebih PemKab Subang menginginkan adanya Pendapatan Asli Daerah dari Gedung Kebudayaan ini.
Lokasi Bangunan Heritage (merah) dan Ilustrasi Usulan Lokasi (Kuning) | Sumber: Ilustrasi Penulis
Akhir Kata