Mohon tunggu...
Ahsanil Kholiqin
Ahsanil Kholiqin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kang Licin

Menulis sebagai jalan hidup karena tulisanlah yang akan kekal abadi meski raga sudah tidak bernyawa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Buku untuk Mulai Mengenal Filsafat yang Recommended!

9 Februari 2020   20:43 Diperbarui: 9 Februari 2020   20:39 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Pengetahuan manusia memiliki beberapa tingkatan. Tingkatan yang pertama disebut dengan pengetahuan indrawi. Tingkatan pengetahuan yang kedua disebut dengan pengetahuan ilmiah (science). Tingkatan pengetahuan yang selanjutnya adalah pengetahuan filosofis (phylosophy). Dalam konteks masyarakat beragama tiga tingkatan tersebut memang harus dilengkapi dengan tingkatan yang terakhir yaitu pengetahuan agama. Dalam konteks Islam, keinginan manusia untuk berkuasa ini sangat berkaitan dengan tujuan utama manusia yang dimuarakan untuk mencapai ridla Allah swt. atau yang biasa disebut dengan "kuasa ilahiyah".

BAB 2 : Filsafat dan Pemenuhan Hasrat Pengetahuan Manusia

            Dalam pemaparannya, spektrum pengetahuan manusia  adalah sangat luas seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Dengan demikian, pengetahuan filsafat merupakan salah satu saja dari sekian spektrum pengetahuan manusia. Sebagai sebuah modus untuk mendapatkan pengetahuan, metode filsafat memiliki dasar legitimasi teologis yang kuat. Agama Islam melalui ajaran-ajarannya yang tertuang dalam kitab suci Al-Qur'an mengajak manusia untuk berfikir menggunakan akalnya.

            Perdebatan dalam agama terhadap persoalan filsafat sendiri lebih pada isi filsafat itu, dan bukan fisafat yang memandang tidak berkesesuaian dengan filsafat. Ketika Al-Ghazali memperdebatkan filsafat yang dipermasalahkan adalah dari segi isi filsafatnya. Tetapi harus difahami bahwa ketika ia mengkritisi isi filsafat beliau juga memakai salah satu metode jadi semua manusia harusnya untuk dapat memahami dan memakai ilmu filsafat dengan bijak.

BAB 3 : Transmisi Filsafat dalam Tradisi Islam

            Perkembangan intelektual umat Islam memungkinkan untuk tumbuh dan maju karena ada kemampuan dan kecanggihan dalam mengadopsi dan sekaligus mengadaptasi tradisi pemikiran yang telah ada di luar Islam atau dalam bahasa sosial di kenal dengan istilah asimilasi, difusi, dan mungkin juga sinkritisme kebudayaan. Adanya fenomena adaptasi ini telah meniscayakan umat Islam untuk tidak semata-mata menjiplak tradisi pemikiran lain tetapi secara kreatif melakukan pengayaan terhadap pemikiran-pemikiran tersebut.

BAB 4 : Pohon Filsafat

            Mengkaji sebuah filsafat bisa diibaratkan seperti memasuki hutan belantara yang bisa membuat orang yang memasukinya menjadi kebingungan. Untuk itu didalam buku ini dibuatlah ilustrasi bahwa belajar filsafat diibaratkan seperti sebuah pohon: ada akar, batang, cabang, ranting, daun dan buah. Akar filsafat sebagai bentuk symbol darimana seseorang berfilsafat. Empat hal yang menjadi landasan berfikirnya adalah ketakjuban, keraguan, dan hasrat bertanya. Batang filsafat diibaratkan sebagai pembahasan tentang "berfikir" karena hal ini adalah yang utama dalam mempelajari filsafat. Cabang dan ranting pohon ini diibaratkan sebagai pembahasan cabang filsafat yaitu: metafisika, epistemology, dan aksiologi. Buah dari filsafat sendiri diibaratkan sebagai tujuan utamanya yang berupa untuk meraih kebenaran yang sesungguhnya.

BAB 5 : Mengenal Metafisika

            Metafisika sebagai cabang filsafat yang pertama membahas persoalan hakikat realitas yang ada (being as being). Metafisika dibagi menjadi dua bagian besar yaitu: metafisika umum, general, atau yang lebih popular disebut ontologi; dan metafisika khusus, spesifik, tentang sesuatu yang ada. Metafisika ini tediri atas theodeci, kosmologi, dan juga antropologi metafisik. Meski ada banyak cabangnya namun dalam buku ini hanya dijelaskan dua garis besar persoalan pokok metafisika: yaitu yang terkait dengan persoalan kuantitas realitas dan kualitas realitas.Yang pertama memunculkan aliran monism, pluralism, dan hierarki wujud; sedang yang kedua memunculkan aliran idealism, materialism, dan dualism.

BAB 6 : Mengenal Epistemologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun