Mohon tunggu...
Ahonk bae
Ahonk bae Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis Untuk Perdaban

Membaca, Bertanya & Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memoar Banjir Desa di Indramayu; Rekaman Sejarah Banjir Sukaperna

12 Februari 2021   11:41 Diperbarui: 12 Februari 2021   12:02 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondidi Rempagan pukul 06;11, air memasuki jalan desa|Dokumen Pribadi

Hari berganti, Selasa 09 Februari 2021. Warga mulai kembali ke rumah meraka masing, mengecek kondisi rumah serta membersihkan sisa-sisa banjir. Pendataan mulai di lakukan dengan membagikan logistik kepada mereka yang terdampak secara langsung. 

Bantuan telah datang sejak Senin malam, dari makanan pokok, perlengkapan balita hingga air bersih yang akan di distribusikan pada dua posko, meskipun terdapat kendala pada saat itu. 

Pembagian logistik kepada warga terdampak pada 09 Feb |Dokumen Pribadi
Pembagian logistik kepada warga terdampak pada 09 Feb |Dokumen Pribadi

Sampai ini di tuliskan setidaknya terdapat 375 rumah yang terdampak langsung atau tergenang arus air. Relawan dan donasi telah memenuhi posko dan langsung turun ke lapangan untuk membantu warga. 

Obat-obatan dan alat kebersihan menjadi hal prioritas selain makanan pokok yang memang sesegare mungkin di distribusikan langsung kepada mereka. Informasi yang beredar bahwa terdapat 21 kecamatan di Indramayu yang terdampak banjir yaitu Bongas, Terisi, Jatibarang, Kertasemaya, Sukagumiwang, Widasari dan Krangkeng. 

Kemudian, Lohbener, Indramayu, Pasekan, Sindang, Cantigi, Losarang, dan Tukdana. Berikutnya, Cikedung, Gabuswetan, Kandanghaur, Anjatan, Haurgeulis, Kroya, dan Lelea. 

Pembagian logistik oleh pemuda desa pad 09 Feb|Dokumen Pribadi
Pembagian logistik oleh pemuda desa pad 09 Feb|Dokumen Pribadi

Sukaperna sendiri menurut para lansia, baru pertama kali ini di terjang banjir, sebelumnya pada 2015 memang air telah masuk wilayah Rempagan namun tidak sampai seperti saat ini. 

Oleh sebabnya ini adalah kali pertamanya dalam sejarah desa mengalami kebajiran, meski tidak satu desa hanya 4 (empat) Rt namun menjadi sebuah cacatan berharga bagi semua warganya, bukan hanya pemerintah desa namun semua elemen warganya.

Data Dari Diskominfo Indramayu
Data Dari Diskominfo Indramayu

Tulisan ini berangkat dari apa yang disaksikan oleh penulis ketika kejadian berlangsung, sudah barangtentu masih banyak dokumentasi yang belum terekam oleh penulis sendiri, dan penulis berharap semoga desa pulih dan bangkit dari keterpurukan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun