“Without music, life would be a mistake.” ― Friedrich Nietzsche
Siapa bilang menulis (baca:membuat) lagu itu susah? Saya. ―Haha.
Tapi siapa pula yang bilang menulis lagu itu mudah? Saya juga. ―Haha.
Musik sudah menjadi satu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita, kecuali mungkin di penjara, rumah sakit, dan/atau tempat-tempat ‘privat’ lain. Mulai dari alarm yang bertugas mengingatkan kita hari sudah berganti, sampai iklan di televisi hampir semua pake musik. So, jangan pernah bilang kalau anda jarang dengerin musik ya. Hehe.
Lho, terus cara membuat lagunya mana? Sabar juragan.
Saya ingatkan terlebih dahulu sebelumnya, ini tips dan metode yang saya terapkan pribadi dan bisa sebagai acuan jika anda baru memulai untuk menulis lagu, besar kemungkinan masing-masing orang berbeda.
1. Memulai
Sebenarnya hal mendasar untuk melakukan segala hal adalah berhenti memikirkan dan lekas memulai.
“Wah, penulis ngajak berhenti mikir nih,”
Bukan, bukan seperti itu, hanya saja berhentilah berangan-angan untuk sejenak, dan mulailah.
“Mulai dengan apa lis, penulis?”
―Haha. Keep reading.
2. Tulis baris pertama lirik anda
Poin ini bisa berbeda-beda tiap orang juga sih sebenarnya, ada yang lebih nyaman menentukan tema terlebih dahulu untuk nantinya membatasi ruang lingkup lirik. Gak lucu juga kalau awalnya menceritakan tentang cinta kepada lawan jenis, eh baris berikutnya ngomongin pilihan kepala daerah yang beberapa waktu lalu digelar. ―eaaa
Tapi sekali lagi untuk memudahkan, daripada anda kelamaan berfikir akan menulis lagu tentang apa, mulailah menulis baris pertama lirik anda. Tidak perlu jauh-jauh, tulis saja apa yang ada di hadapan anda, atau yang anda rasakan, dengar, ingat atau lihat. Ambillah contoh lagu Waktuku Mandi-nya Jamrud, dimulai dengan “waktuku mandi, sambil nyanyi-nyanyi..”, sangat sederhana, mudah diingat, dekat dengan kita, dan tentunya merakyat. ―haha
Saya beri contoh sederhana, karena saya sedang menulis postingan ini, gak perlu jauh-jauh, hanya perlu pemahaman dan sedikit pengembangan saja.
Kini kutulis sebuah cerita
….
3. Kembangkan lirik
Sudah memulai menulis lirik lagu anda, sekaligus calon nominasi Grammy Award ? ―eaaa
Anda bisa saja berhenti di baris pertama dan hanya melakukan pengulangan kalimat tersebut hingga akhir lagu. Ingat I Just Wanna Say I Love You-nya Melly Goeslaw atau Hancur Hatiku-nya almarhum Olga? Bukankah lirik lagu mereka hanya pengulangan. Tidak masalah. Namun saya tidak menyarankan lagu anda dibuat seperti itu, karena anda harus menyalurkan segala unek-unek anda sekaligus inti dari lagu hanya dalam satu kalimat. ―buat saya sih susah
Jadi mari kembangkan lirik, tambahkan kalimat-kalimat sebagai baris berikutnya, bisa menceritakan keadaan, waktu, tempat, perasaan, dan seterusnya. Oh ya, bisa juga anda tambahkan kiasan-kiasan agar terlihat semakin berbobot. ―wuussshh
Kini kutulis sebuah cerita
Cerita singkat yang mungkin akan mencerahkan
Di pagi indah berteman secangkir pelepas dahaga
Dahaga akan kerinduan pada seorang
…
Seteguk kopiku tak pernah sehangat hadirmu
Pagiku terasa lebih cerah bila kau disampingku
Pintu hatiku terbuka untukmu
Bila suatu saat kau mengetuk sendu
….
4. Berikan penekanan
Berapa bait yang sudah ditulis, wahai kandidat terkuat pesaing Bob Dylan? ―ehem
Saya asumsikan sudah lebih dari satu bait yang anda tulis, maka tugas anda adalah membuat penekanan dari bait-bait tersebut, jadikan salah satunya calon reffrain atau chorus lagu anda. Ambil contoh yang saya berikan diatas, anggap saja bait kedua saya jadikan calon reffrain lagu, karena disana saya menekankan tentang apa lirik tersebut bercerita sekaligus memudahkan sebelum masuk tahap berikutnya. Penyebutan bagian-bagian lagu yang umum antara lain Intro,Verse (bisa 1 atau 2), Bridge, Reffrain, Chorus, Interlude, Outro/Coda.
5. Buat melodi
Kita sudahi pembahasan liriknya ya mas, master? ―uhuk
Membuat melodi dari lirik yang sudah anda buat hukumnya wajib ‘ain, karena disitulah letak soul lagu anda, disamping kekuatan lirik juga.
Mengutip dari mahirmenulislagu.com, “Anda bisa menebak melodi berdasarkan lirik yang sudah ditulis. Setiap bahasa, bahkan setiap kata memiliki nadanya sendiri”. Silahkan anda baca dengan keras, atau setidaknya jangan dalam hati deh, lirik anda tadi, kalau perlu berulang-ulang hingga anda menemukan melodi yang pas. Tidak kalah penting, pisahkan masing-masing part dari lirik anda dengan melodi yang berbeda untuk memberi kesan yang semakin dalam. Hal yang biasanya menakutkan bagi pencipta lagu pemula adalah kemiripan dengan lagu lain yang sudah ada.
“kayaknya laguku mirip sama lagunya Noah deh.”
“kok laguku kedengaran sama kayak lagunya Coldplay sih.” ―dst
Tidak perlu takut anda dianggap menjiplak mentah-mentah lagu orang lain, kemiripan dengan lagu lain itu wajar, sangat wajar. Bisa saja anda setiap hari mendengarkan lagu yang bersangkutan, atau anda mengidolakan si empunya lagu. Hal yang perlu anda lakukan adalah mengembangkan melodi anda terus menerus, jika khawatir terdengar terlalu mirip dengan lagu orang, ubah beberapa nada. Toh jika hanya mirip 1 atau 2 bar, tidak akan jadi masalah.
Bantu dengan instrumen musik yang anda kuasai, bisa saja gitar, atau keyboard, atau piano. Jika anda merasa belum pede memainkannya, mintalah teman untuk mengiringi, sambil mencari nada yang pas untuk suara anda. ―cheers
6. Buat progresi kord
Kord atau beberapa orang menyebutnya kunci adalah perpaduan dari beberapa nada yang menghasilkan paduan nada. Buatlah alur kord untuk mengiringi lagu anda.
7. Jangan pernah malu memperlihatkan karya
Tidak pernah ada lagu yang memalukan, yang ada hanya si pembuat yang terlanjur minder dan menilai lagunya terlalu buruk untuk didengarkan orang lain. ―ngomong opo ikiiii
Penilaian orang lain sangat penting bagi kemajuan penulis lagu, jika anda merasa masih pemula dalam urusan membuat lagu dan belum percaya diri untuk membawakannya di khalayak ramai, mulailah nyanyikan di depan orang yang anda percaya, atau jika anda mempunyai sebuah band, perdengarkan pada personil yang lain. Sebenarnya saya sendiri memisahkan bagian ini menjadi 2, yakni memperdengarkan pada orang yang lebih expert dan orang yang benar-benar awam, tapi biarlah kali ini saya jadikan 1 saja. Penilaian orang, terutama yang awam terhadap musik, dalam arti bukan musisi dan hanya penikmat musik biasanya malah lebih asyik disimak dan dicerna, mereka hanya menilai dari keseluruhan, bukan masing-masing bagian lagu yang njelimet.
“Lagu loe mantap nih, cuman kayaknya di bagian yang ini kurang ngena deh.”
“Kok gue ngerasa bagian versenya terlalu datar deh.” ―dst
Pesan penulis, jangan pernah merasa rendah diri dengan lagu anda sendiri, orang lain belum tentu bisa kok. ― :D
“We are the music makers, and we are the dreamers of dreams.” ― Arthur O'Shaughnessy
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI