Wawasan Kebhinekaan Global
Pada hari Minggu, 5 November 2023 Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Universitas Negeri Malang mengikuti kegiatan Wawasan Kebhinekaan Global yang disampaikan oleh Dosen pembimbing Bapak Dr. Ridwan Joharmawan, M,Si dan Bapak Sugiyanto, S.Pd, M.Si. Pada kesempatan ini ada 5 topik yang akan di sampaikan oleh dosen pembimbing.
1. Dunia yang Berwarna ( Topik 1 )
Pada topik ini membahas tentang keberagaman yang ada di dunia ini. Di dunia ini terdapat manusia dengan banyak sekali perbedaan yang kompleks, mulai dari latar belakang, agama, warna kulit, Bahasa, suku, honbi, dan masih banyak lagi perbedaan-perbedaan satu dengan lainnya, namun dengan adanya perbedaan manusia dapat saling melengkapi satu dengan lainnya. Sejak dahulu manusia juga bermigrasi dari satu daerah ke daerah lain salah satu tujuan bermigrasi adalah mencari kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan bermigrasi manusia dapat berinteraksi dengan sesama yang mungkin saja berbeda budaya, adat istiadat, Bahasa dan lain sebagai nya, dengan perbedaan tersebut kita dapat mempelajari budaya orang lain agar bisa menghargai dan menghormati perbedaan yang ada.
Selama berabad-abad manusia dari berbagai ras dan bangsa hidup berdampingan dengan damai. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai rasa ketergantungan dan saling membutuhkan untuk kelangsungan hidup. Tidak ada manusia di dunia ini yang mampu hidup sendiri tanpa berdampingan dengan orang lain di sekitarnya.
Namun terkadang ada sosok pemimpin yang menginginkan hanya orang pribumi saja yang boleh tinggal di daerahnya dan mengusir pendatang. Ia merasa bahwa kaum pendatang hanya akan merusak budaya dan kebiasaan yang sudah ada di daerahnya.
Unik dan menariknya, negara kita berasal dari berbagai suku, ras, agama, dan budaya yang berbeda. Namun dengan perbedaan tersebut kita semua menikmati alangkah indahnya Indonesia. Sesuai dengan semboyan kita "Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu jua)". Kita dapat hidup berdampingan dengan aman, tentram dan damai dengan perbedaan-perbedaan tersebut. Perbedaan tersebut justru menjadikan negara kita unik dan menarik dengan keindahan aneka ragamnya budaya di negara kita.
Dengan mengedepankan sikap toleransi yang tinggi kita dapat hidup berdampingan dengan nyaman, menumbuhkan rasa saling menghormati dan menjaga kedamaian. Sudah seharusnya kita nikmati dan merayakan keberagaman dengan penuh kebahagiaan.
2. Indonesia yang harmoni
Pada topik ini membahas tentang perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dari perbedaan tersebut terjalin rasa toleransi yang besar dan sikap saling menghormati. Contohnya dalam satu keluarga ayah dan ibu bukan dari satu suku, Bahasa ibu dengan Bahasa ayah yang berbeda, masakan juga berbeda dan lain-lain menjadikan keberagaman dalam keluarga. Sebagai anak dapat merasakan perbedaan pada keluarga tersebut dan dapat belajar sekaligus dua budaya adat istiadat dari kedua orang tua nya.
3. Damai dimulai dari diri
Pada topik ini membahas tentang identitas manusia, setiap manusia pasti mempunyai identitas. Identitas merupakan ciri dari diri kita agar seseorang bisa mengenali kita dengan jelas. Mungkin kita punya kesamaan identitas suku dengan seseorang tetapi berbeda identitas agama dengan orang tersebut. Misalnya Si A dan Si B sama-sama berasal dari suku Jawa, tetapi mereka memeluk agama yang berbeda.
Ada identitas yang begitu saja kita terima sejak lahir dan tidak bisa diubah ada juga identitas yang kita bangun ciptakan dan ubah. Misalnya warna kulit, wajah, agama, dan jenis kelamin. Ada identitas yang kita anggap sangat penting jika orang merendahkan identitas tersebut kita akan merasa sangat tersinggung, misalnya ketika ada seseorang merendahkan orangtua lainnya maka seseorang tersebut akan merasa sangat tersinggung dan marah, sebab baginya orang tua adalah orang yang harus dihargai dan dihormati.
Setiap orang unik dan tidak bisa dibandingkan dengan yang lain. Salah satu contoh standar kata cantik bagi bintang iklan tidak bisa kita jadikan patokan untuk mengukur diri sendiri. Oleh karenanya sayangi diri sendiri, tumbuhkan kesadaran dari dalam diri, syukuri dan nikmati dengan merawat dan melindungi diri dengan sikap rendah hati.
4. Sekolahku Bhineka
Beberapa cara memperkuat budaya sekolah dengan aktivitas kebhinekaan :
1. Olahraga dan permainan misalnya pertandingan persahabatan, festival permainan tradisional, dan sebagainya
2. Seni budaya dan agama misalnya pentas seni, batik Day, Culinery days, perayaan hari besar agama, pekan kreativitas belajar.
3. Media komunikasi misalnya visual corner, mading online, e-bulletin dan sebagainya.
4. Kolaborasi misalnya kerjasama dengan sekolah lain yang berbeda agama atau budaya untuk membuat karya seperti komik Vlog film pendek podcast dan sebagainya.
"Kebhinekaan bukan menjadi penghalang untuk menciptakan sekolah yang maju dan berkembang."
5. Sekolahku yang damai
Apa itu sekolah damai? sekolah damai adalah sekolah yang aman, menyenangkan dan menciptakan budaya damai.Tidak ada satupun dari warga sekolah baik itu siswa, guru dan tenaga pedidik lainnya di sekolah itu yang merasa tertekan, tidak bahagia dan merasa dipaksa. Semua warga sekolah merasakan suasana damai dengan keberagaman yang ada.
Untuk menciptakan sekolah damai diperlukan beberapa komponen. Komponen sekolah damai yaitu kebijakan, interaksi, promosi, sarana dan partisipasi. Yang dimaksud adalah sekolah mengeluarkan kebijakan terkait dengan sekolah damai yang diikuti dengan adanya interaksi warga sekolah yang menumbuhkan sikap damai seperti toleransi, moderasi dan saling menghormati, dan seluruh warga sekolah berpartisipasi aktif dalam melaksanakan kebijakan sekolah tersebut sesuai dengan yang sudah direncanakan.
Kesimpulan dari kelima topik tersebut adalah Kebhinekaan global merupakan keberagaman yang terdapat di seluruh lapisan dunia. Kita tidak dapat menghindari keberagaman melainkan kita harus saling berkolaborasi dalam memanfaatkan kebhinekaan dalam menciptakan kehidupan yang nyaman, tenteram, dan damai. Suasana nyaman dan damai dapat kita ciptakan dengan menumbuhkan sikap menghormati dan toleransi terhadap sesama manusia."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H