Mohon tunggu...
Ahmad Soleh
Ahmad Soleh Mohon Tunggu... Editor - Penulis dan Editor Lepas

Menulis konten bertema sosial, politik, budaya, pendidikan, dan agama. Selain itu, juga menjadi pengrajin puisi. Bekerja sebagai editor lepas dan penulis konten.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pengalaman Saya Menulis Sepanjang Ramadhan

5 April 2023   10:04 Diperbarui: 5 April 2023   10:01 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Workshop Pelukis di Pasar Seni Ancol (Dok. Pribadi)

Untuk Mak Eha merupakan judul yang direkomendasikan oleh Pak Sukardi. Judul yang dipilih dari salah satu judul puisi, yaitu Untuk Mak Eha. Cerita di balik puisi bertajuk Untuk Mak Eha itu sebetulnya merekam perjalanan panjang saya dan kawan-kawan menembus hutan dan bukit di sebuah daerah di karawang. Di sana tinggal seorang ibu bernama Mak Eha. Ia tinggal seorang diri. Sedang anak-anaknya sudah berpindah ke kota. Mak Eha bertahan di sana karena kesetiaannya pada almarhum sang suami yang telah wafat dan dimakamkan di salah satu sudut bukit itu.

Draf buku Untuk Mak Eha kemudian saya terbitkan secara indie lewat Penerbit Camar, penerbit indie yang saya kenal dari laman Facebook. Saat itu, penerbit indie masih belum semenjamur sekarang. Jadi, info mengenai penerbitan buku indie pun masih tidak terlalu terbuka seperti sekarang ini. Saya bangga sekali, karena buku kecil berisi 48 judul puisi itu mendapat kata pengantar dan apresiasi langsung dari pak dekan.

Buku kumpulan puisi Untuk Mak Eha menjadi buku solo perdana saya yang lahir dari project 30 hari menulis selama bulan Ramadhan. Buku yang terkadang kalau saya baca lagi, rasanya ingin saya hilangkan saja. Tapi, dipikir-pikir, biarlah saja buku itu menjadi bagian dari rekam jejak karya saya. Seburuk apa pun karya itu. Memang saya akui masih banyak kurangnya, bahkan beberapa puisi saya rasa sangat ancur dan belum layak atau belum pas dimasukkan ke dalam buku itu. Tapi, tak apalah, toh menulis buku perdana tidak harus langsung bagus banget, kan?

Nah, itulah pengalaman Ramadhan yang pernah saya lalui dengan latihan menulis tertarget. Bagaimana pengalamanmu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun