Mohon tunggu...
Raihan Ahmil Rizki
Raihan Ahmil Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bandung, 14 Februari 2000

Mahasiswa PPG UPI 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Meningkatkan Percaya Diri Siswa terhadap Pembelajaran Matematika di Masa Pandemi

15 Juli 2021   12:31 Diperbarui: 15 Juli 2021   13:14 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Raihan Ahmil Rizki - 1803982 -- Universitas Pendidikan Indonesia

Sampai saat ini Indonesia masih digegerkan oleh wabah Virus Corona atau Covid-19. Covid-19 adalah suatu wabah yang dapat menyebabkan pernyakit menular berupa infeksi pada saluran pernapasan manusia yang disebabkan oleh virus. Wabah covid-19 sudah melanda indonesia sejak 2 maret 2020 dan hingga sekarang pengaruhnya masih dirasakan. Pandemi covid-19 memberikan dampak yang terlihat nyata dalam berbagai bidang yang diantaranya yaitu ekonomi, pariwisata, sosial dan pendidikan. Khususnya pendidikan di Indonesia dalam masa pandemi covid-19 mengalami beberapa perubahan yang terlihat nyata dampaknya. 

Pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa kebijakan untuk memutus rantai penularan covid-19. Inti dari kebiajakan yang dikeluarkan oleh yaitu dengan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan masyarakat dengan melakukan aktivitas dari rumah.

Pendidikan adalah kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Berdasarkan undang--undang sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kegiatan belajar yang baik akan dapat terlaksana ketika pendidikan dapat direncanakan dengan baik.

Matematika  merupakan  salah  satu  mata pelajaran  yang wajib  dipelajari oleh siswa pada setiap jenjang pendidikan. Pentingnya matematika tidak hanya dipelajari dalam pembelajaran saja, namun matematika dekat dengan kegiatan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran matematika bukan semata-mata hanya menjadi upaya untuk mengenalkan matematika kepada siswa, tetapi juga merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa.

Dalam mengembangkan kemampuan matematika khususnya kemampuan berpikir kritis, seorang peserta didik harus memiliki sikap yakin dan percaya akan kemampuan sendiri sehingga terhindar dari rasa cemas dan ragu.

Pandemi semakin membawa pemikiran bahwa Matematika adalah mata pelajaran yang sulit memperburuk situasi Matematika dalam sistem pendidikan. Beberapa siswa mengungkapkan ketidaktertarikan dan keengganan dalam mempelajari matematika. Alih-alih ditantang, mereka menyerah pada gagasan bahwa mereka tidak bisa melakukannya. Hal ini diakibatkan karena pola pembelajaran yang kurang menarik dan bisa dibilang proses yang dilakukan belum masuk dengan ketertarikan siswa dalam belajar.

Akibat dari pandemi juga dirasakat oleh perguruan tinggi, salah satunya Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Saat ini UPI sedang melakukan program yang harapannya dapat bermanfaat untuk masyarakat, yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN upi pada tahun ini mengangkat tema "KKN Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM Pada Masa Pandemi (KKN Tematik MDBPE-MBKM). 

Mahasiswa UPI dihadapkan dengan pelaksanaan KKN yang dilaksanakan dengan beberapa keterbatasan. Untuk itu mahasiswa KKN UPI, Raihan Ahmil Rizki dengan dosen pembimbing Dr. Hayani Wulandari, M.pd melaksanakan KKN di Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan yang dilaksanakan terhitung sejak tanggal 1 Juli 2021, beberapa program akan dilaksanakan diharapkan dapat membantu kegiatan belajar di sekolah dasar, dengan tujuan meningkatkan kemampuan kepercayaan diri siswa dalam menyelesaikan permasalahan dalam belajar terutama matematika.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa membutuhkan kerjasama yang sinergis antara siswa, orang tua dan guru. Kita akan membahas terlebih dahulu peran setiap elemen dalam meningkatkap kepercayaan diri.

Meningkatkan Kepercayaan Diri dalam Diri Siswa

Menurut Lauster, mengemukakan bahwa kepercayaan diri salah satu aspek kepribadian atau konsep diri yang penting bagi diri sendiri dikarenakan dengan adanya kepercayaan diri mampu mengaktualisasikan segala potensi yang ada pada diri sendiri. 

Anak-anak yang memiliki rasa percaya diri tinggi merupakan pribadi yang bisa dan mau belajar, serta berperilaku positif dalam berhubungan dengan orang lain bahkan orang dewasa sekalipun. Artinya hal tersebut menjelaskan bahwa ketika seorang siswa mempunyai semangat dan tekad yang kuat dalan mencapai keinginan, siswa tersebut akan bersungguh-sungguh dalam menjalankan segala hal yang berkaitan dengan keinginan tersebut.

Kepercayaan diri dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam meningkatkan kualitas kemampuan diri siswa. Dampak yang dirasakan bukan hanya dalam menyelesaikan permasalahan matematika, tapi juga dapat membuat diri siswa dapat menyelesaikan permasalahan pribadinya dalam mengejar keinginan yang ingin dicapai. Tekad dan semangat yang kuat akan membawa siswa menemukan kepercayaan dirinya dalam belajar matematika.

Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa oleh Peran Orang Tua

Peran orang tua sangat vital dalam menumbuhkan percaya diri anak karena orang tualah yang paling berpengaruh dan terdekat hubungannya dengan anak. Tapi banyak terjadi, orang tua kurang menyadari perannya dalam membangun percaya diri anak. Sehingga anak membawa kebiasaan rumah di bawa ke sekolah. Keadaan pandemi ini menuntut orang tua untuk bisa lebih memperhatikan dan mendampingi segala proses perkembangan siswa dalam mendapatkan pembelajaran, bukan hanya pembelajaran sekolah saja tapi juga tentang pembelajaran yang diproses oleh siswa dari respon yang dikeluarkan ketika mendapat rangsangan dari lingkungannya. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam proses pembelajaran siswa dalam keadaan pandemi.

Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa oleh Guru

Guru merupakan kunci dalam peningkatan mutu pendidikan dan bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan, serta menciptakan suasana yang mendorong siswa untuk melakanakan kegiatan-kegiatan di kelas. 

Untuk menunjang kegiatan di kelas, maka diperlukan pemilihan metode yang tepat dan disesuaikan dengan materi atau konsep yang diajarkan. Semakin banyak siswa dapat mencapai tingkat pemahaman dan penguasaan materi, maka semakin tinggi keberhasilan dari pengajaran tersebut. 

Keberhasilan dalam pembelajaran dapat diperlihatkan oleh siswa melalui sikap dan perilaku atas apa yang diajarkan di sekolah, dan untuk mengajarkan suatu materi pelajaran perlu dikaitkan dengan materi lain yang ada hubungannya dengan materi yang telah dimiliki siswa. Oleh karena itu, peran guru salam pembelajaran sangatlah penting untuk memahami kesulitan, kelemahan dan hambatannya dalam membangun diri siswa.

Untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa diperlukan pendekatan dalam proses pembelajaran, terutama dalam pembelajaran matematika yang mengharuskan siswa bisa terlibat aktif didalamnya. Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh guru yaitu dengan menyiapkan media pembelajaran yang dapat membawa pola pikir matematika dan dapat mengantarkan pola pikir tersebut kepada siswa. Pendekatan guru terhadap siswa juga perlu dilakukan lebih ekstra, terutama dalam memproses kesulitan siswa.

(kesimpulan)

Dari pemaparan tersebut membawa Raihan sebagai mahasiswa UPI yang sedang melaksanakan KKN di SD Ciledug 1 Kecamatan Ngamprah, untuk melaksanakan program yang dapat berinteraksi dengan tiga elemen tersebut. Yaitu dengan melakukan pendampingan terhadap siswa, orang tua dan guru.

Pendampingan terhadap guru yaitu dengan membuat media pembelajaran yang interaktif dan efektif dalam menyampaikan ilmu yang akan dituju. Selain itu juga, dapat dilakukan dengan membantu guru dalam menyiapkan berkas-berkas yang harus disiapkan sebelum memulai pembelajaran.

Pendampingan terhadap orang tua yaitu dengan memberikan arahan kepada orang tua terkait kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada hari tersebut, agara ketika siswa sedang melakukan pembelajaran dapat dibantu dan difasilitasi oleh orang tua siswa.

Pendampingan terhadap siswa yaitu dengan memberikan pembelajaran yang interaktif dengan menyiapkan media pembelajaran yang efektif. Selain itu juga, dapat berperan sebagai fasilitator yang memberikan solusi ketika siswa kesulitan dalam memahami pembelajaran.

Referensi

Jurnal IAIN

Jurnal UMS

Ahmil, R. (2021) Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Ditijau dari Self Efficacy. Universitas Pendidikan Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun