Sebentar saja kau jenguk dunia dengan luka hanya beberapa tahun saja terselip dalam tubuhmu yang menderita bukan tak ada airmata yang jatuh ribuan peluh telah kau saksikan Selamat jalan adikku Tuhan sedang menanti tubuh mungilmu Ia ingin mencium luka derita mu karena mungilmu tangguh bersabar Selamat Jalan adikku Bunga-bunga surga makin menguntum mengajak mu bermain bersama membuat mu terlupa derita dunia Selamat Jalan adikku aku cemburu padamu aku cemburu di saat kau begitu bahagia di dalam surga aku cemburu kala kau bersenda dengan bidadari aku iri tak berdaya karena aku manusia penuh dosa Buat adikku yang pergi.... Ahmed Samij, 11 April 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H