Praktik CSR di BEI mencakup serangkaian inisiatif, mulai dari isu lingkungan seperti pengurangan limbah dan emisi, hingga program-program untuk meningkatkan kesadaran akan keberlanjutan. Selain itu, perusahaan juga terlibat dalam membantu masyarakat setempat melalui pendidikan, pelatihan keterampilan, dan layanan kesehatan. Aspek ketenagakerjaan yang berkelanjutan, seperti pengembangan karyawan, peningkatan keamanan kerja, dan penciptaan lingkungan kerja yang inklusif juga menjadi fokus. Tak hanya itu, mereka juga aktif berkolaborasi dengan pemerintah, LSM, dan pihak-pihak lainnya dalam merancang serta melaksanakan program CSR yang berdampak positif bagi lingkungan sekitar dan masyarakat.
Dengan konsistensi dalam praktik CSR, perusahaan-perusahaan di BEI tidak hanya berorientasi pada profit finansial semata, tetapi juga memperhatikan peran mereka dalam memberikan kontribusi yang baik bagi sosial dan lingkungan. Ini membantu meningkatkan citra perusahaan di mata publik, mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, dan memperkuat kemitraan dengan para pemangku kepentingan.
CSR memandang bahwa perusahaan harus mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari bisnisnya. Ini berarti tidak hanya mencari keuntungan finansial, tetapi juga memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan. Konsep 3P (profit, planet, people) yang dikembangkan oleh John Elkington menekankan bahwa perusahaan harus memperhatikan keuntungan, lingkungan, dan masyarakat.
Di Bursa Efek Indonesia (BEI), praktik CSR adalah bagian penting dari operasi perusahaan. Ini mencakup berbagai inisiatif, dari perlindungan lingkungan hingga membantu masyarakat lokal. Perusahaan di BEI tidak hanya mengejar profit, tetapi juga peduli pada kontribusi sosial dan lingkungan yang mendukung citra positif, pertumbuhan berkelanjutan, dan hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan. CSR adalah tentang menghasilkan keuntungan sambil memperhatikan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan. Building Sustainability and Resilience
