HOTEL merupakan salah bisnis jasa akomodasi yang dikelola secara professional dengan menyediakan layanan jasa, seperti penginapan, makanan dan minuman, dan fasilitas jasa lainnya yang diperuntukkan bagi masyarakat umum.Â
Pada zaman globalisasi yang sangat pesat ini membuat persaingan bisnis hotel sangat meningkat tajam, tak terkecuali di wilayah Kota Serang, Provinsi Banten. Hal ini menjadikan Sumber Daya Manusia (SDM) pada hotel memiliki peranan yang sangat penting dan dibutuhkan dalam suatu organisasi.
SDM yang dibutuhkan harus memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kriteria organisasi. Selain itu, juga dilakukan pengelolaan SDM yang baik agar karyawan dapat bertahan dan tidak meninggalkan organisasi. Apabila suatu organisasi tidak mampu mengelola SDM dengan baik, maka dapat menjadi ancaman karena pada akhirnya akan mendorong terjadinya keinginan karyawan untuk keluar dari organisasi (turnover intention).
SDM menjadi faktor penggerak sukses atau tidaknya suatu organisasi, faktor inilah yang mengatur dan melaksanakan segala fungsi-fungsi dan tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan.Â
Oleh karena itu, pihak hotel harus selalu memperhatikan faktor manusia atau tenaga kerja, karena secanggih apapun peralatan yang dimiliki, perusahaan tidak akan bisa mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan jika peralatan tersebut tidak dioperasikan secara efektif dan efisien oleh SDM yang dimiliki oleh perusahaan tersebut (I Komang Putra, 2021). Baik tidaknya kinerja perusahaan dapat dilihat dari bagaimana kinerja karyawan pada perusahaan tersebut.
Kinerja karyawan adalah terjemahan dari performance yang berarti hasil kerja seorang pekerja, suatu proses manajemen dalam organisasi secara keseluruhan, di mana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkret dan dapat diukur (Dewani, 2010).Â
Perusahaan juga harus mampu mempertahankan karyawannya agar tidak keluar atau berpindah ke organisasi lain. Untuk itu, diperlukan adanya komitmen organisasi yang tinggi dari karyawan. Komitmen organisasi yang ada pada diri karyawan akan tercermin dari sikap dan tingkah laku mereka yang memilih untuk bertahan menjadi anggota organisasi.
Menurut I Gede Edi (2018), pegawai yang memiliki komitmen terhadap organisasi biasanya memiliki catatan kehadiran yang baik, menunjukkan kesetiaan secara sukarela terhadap kebijakan perusahaan, dan memiliki tingkat pergantian yang rendah. Kecintaan karyawan yang tinggi akan berdampak positif karena karyawan akan mendedikasikan dirinya dengan baik demi pencapaian tujuan organisasi.
Faktor yang dapat mendukung meningkatkan kinerja karyawan dalam organisasi, yaitu dari kepuasan kerja karyawan, adanya komitmen organisasional yang dimiliki oleh setiap karyawan, dan adanya perilaku ekstra yang dilakukan oleh karyawan pada perusahaan atau dikenal dengan istilah Organizational Citizenship Behavior (OCB).
OCB dapat diartikan sebagai sebuah perilaku karyawan yang tumbuh didasari oleh sikap bijaksana dan dilakukan secara sukarela karena kecintaannya kepada organisasi tempat dia bekerja (I Komang Putra, 2021).Â
Dari penelitian sebelumnya ditemukan fakta bahwa jika sebuah organisasi memiliki karyawan atau tenaga kerja yang memahami OCB dengan baik akan berdampak positif bukan hanya bagi organisasi, tapi juga bagi masa depan karir karyawan tersebut (I Gede Edi, 2018).