Begal tersebut tetap menyerengsek maju menghujam dengan pukulan dan tendangan lain, hingga pada tangkisan telak laki-laki itu, pisau yang dihunuskan begal tersebut berbalik menusuk perut begal sendiri. "Arghh!" begal meringis kesakitan.
Pisau tersebut menancap di perutnya dan mulai menyemburkan darah banyak. Kemudian laki-laki tersebut menerjang hingga begal itu tumbang dan menginjaknya tepat di pisau tersebut sehingga menembus dan sobeklah perut begal tersebut. Beberapa menit kemudian, tamatlah begal tersebut akibat kehabisan darah.
Begal yang melihat temannya mati berduel menjadi ketakutan. Lalu ia melepaskan ikatan dan sumpalan dari perempuan yang hendak diperkosanya kemudian melarikan diri. Melihat laki-lakinya berduel, perempuan itu tampak syok melihat seorang pria paruh baya mati di tangan kekasihnya. Laki-laki itu mulai mendatangi perempuan itu dan memeluknya.
"Untung aku segera bangun dan menghajar begal itu sehingga kamu tidak jadi diapa-apain oleh mereka." kata laki-laki itu
"Kamu tadi cukup nafsu, tenangkanlah sejenak dirimu" jawab perempuan itu sembari memeluk erat baju lusuh laki-laki itu.
"Aku tidak sanggup dan tidak terima jika kamu diperkosa sama  mereka."
"Maksudmu?"
"Mari, aku antar pulang" tutup laki-laki itu menyudahi malam mereka di tengah ladang.
_____
Tiga hari setelah kejadian mengerikan di ladang, masyarakat desa dibuat geger dengan penangkapan seorang laki-laki yang dituduh sebagai pembunuh. Pelapor datang dari seorang warga desa sebelah dan mengaku sebagai teman korban. Pelapor tersebut tidak lain adalah saksi pembunuhan alias begal yang melarikan diri setelah rekannya tewas berduel.Â
Perempuan itu bersedia menjadi saksi sekaligus pembela atas perkara yang menimpa kekasihnya. Laki-laki yang kini berstatus sebagai tersangka mulai di proses di pengadilan. Berbagai sidak, uji rekayasa hingga barang bukti di gelar.