Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Otonomi Daerah Dalam Kebijakan Konflik Papua Merdeka

29 September 2024   06:05 Diperbarui: 29 September 2024   06:05 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Piipina Sulit Capai Kesepakatan. VOA.

Lebih, Sebagai, Pertimbangan Yang Konteks-tual, Di-era, Global dan Tantangan Kontemporer Zaman.

Dunia saat ini menghadapi berbagai tantangan global, mulai dari perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, hingga ancaman terhadap demokrasi. Fenomena seperti Brexit di Eropa dan meningkatnya sentimen nasionalisme di berbagai negara menunjukkan adanya ketegangan antara globalisasi dan identitas lokal. Dimana, di tengah arus ini, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan keragaman etnis, bahasa, dan budaya yang luar biasa, perlu menemukan keseimbangan antara persatuan nasional dan pengakuan terhadap keunikan lokal.

Suatu Gambaran, Sistem Di dalam, Keutamaan-nya, Yakni, Demokrasi Federal.

1. Akomodasi Keberagaman.

Sistem federal memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih dekat dengan masyarakat. Ini sangat relevan untuk Indonesia yang memiliki 34 provinsi dengan karakteristik yang berbeda-beda. Contohnya, Aceh dengan syariat Islamnya atau Papua dengan hukum adatnya bisa mendapatkan ruang yang lebih luas untuk mengatur urusan internal mereka. Dimana, kemungkinan, inovasi Kebijakan.
Dalam sistem federal, negara bagian bisa menjadi "laboratorium demokrasi". Kebijakan sukses di satu daerah bisa diadopsi oleh daerah lain atau bahkan ditingkatkan ke level nasional. Misalnya, keberhasilan program kesehatan di Yogyakarta atau manajemen transportasi di Jakarta bisa menjadi model bagi daerah lain. Dalam hal, yang terkait dengan "Checks and Balances" sistem berbasis, "Federalisme" menciptakan lapisan tambahan dalam sistem checks and balances, mengurangi risiko pemusatan kekuasaan yang berlebihan. Ini bisa memperkuat demokrasi Indonesia yang masih dalam proses konsolidasi. Dan, pada sektor tema dan topik kebutuhan akan ekonomi, dalam kaitannya, "Fleksibilitas Ekonomi" di dalam menghadapi guncangan ekonomi global, sistem federal memungkinkan respons yang lebih cepat dan tepat sasaran di tingkat lokal. Misalnya, daerah yang bergantung pada pariwisata seperti Bali bisa membuat kebijakan khusus untuk pemulihan sektor ini pasca pandemi. Dan, terutama, "Preservasi Budaya Lokal" di era homogenisasi budaya global, pada sistem, federalisme bisa menjadi benteng pertahanan keunikan lokal. Provinsi-provinsi di Indonesia bisa memiliki otonomi lebih besar dalam melestarikan bahasa dan tradisi mereka.

Selain itu, Risiko, dari side-sistem "Federalisasi" Meskipun memiliki banyak keutamaan, penerapan sistem federal di Indonesia bukanlah tanpa risiko, dimana, memungkinkan, keberadaan, "potensi separatisme" di dalam pengalaman dengan gerakan separatis di masa lalu membuat isu ini sangat sensitif. Dan, adanya, kesenjangan Antar Daerah: Perbedaan sumber daya alam dan SDM bisa memperparah ketimpangan ekonomi. Serta, kompleksitas Administratif: Transisi ke sistem federal akan membutuhkan reformasi birokrasi yang masif. Dan, serta, degradasi penurunan angka dan pergeseran, "Identitas Nasional" yang, berada, pada kekhawatiran bahwa federalisme bisa mengikis semangat persatuan nasional.

Orther : Sebagai Pembelajaran dari Negara Federal Lain.

Kita, Indonesia bisa belajar dari pengalaman negara-negara federal lain, seperti, Malaysia yang berhasil mengelola keragaman etnis dan agama melalui sistem federal, meskipun masih menghadapi tantangan dalam hal kesetaraan antar negara bagian. Dan, atau; India, yang menunjukkan bagaimana federalisme bisa berfungsi dalam negara besar dengan keragaman ekstrem, meski masih menghadapi isu-isu seperti konflik antar negara bagian. Dan, atau; Jerman, yang memberikan contoh bagaimana sistem federal bisa mendukung pembangunan ekonomi yang merata dan inovasi kebijakan publik.

Sebagai Kesimpulan Yang Demokratis. - Dalam Komparasi Dan Perbandingan Sistemik Kenegaraan.

Demokrasi federal menawarkan sejumlah keutamaan yang relevan dengan tantangan global kontemporer, terutama dalam hal mengelola keberagaman dan menciptakan pemerintahan yang responsif. Bagi Indonesia, gagasan ini patut dipertimbangkan sebagai evolusi dari sistem desentralisasi yang sudah ada. Namun, perlu diingat bahwa tidak ada sistem pemerintahan yang sempurna. Yang terpenting adalah bagaimana Indonesia bisa mengadopsi elemen-elemen terbaik dari federalisme sambil tetap mempertahankan persatuan nasional dan identitas ke-Indonesia-an. Di tengah arus global yang semakin kompleks, Indonesia perlu terus berevolusi dalam tata kelola pemerintahannya. Apakah itu melalui penguatan desentralisasi atau pergeseran ke arah federalisme, yang terpenting adalah bagaimana sistem tersebut bisa menjamin kesejahteraan rakyat, menegakkan keadilan, dan mempertahankan Bhinneka Tunggal Ika dalam konteks global yang terus berubah.

Membayangkan Reformasi Federalistik di Indonesia: Peluang dan Tantangan.

Dimana, Indonesia, dengan keberagaman etnis, budaya, dan sumber daya alamnya yang luas, seringkali menjadi subjek diskusi mengenai kemungkinan penerapan sistem federal. Gagasan ini bukanlah hal baru; sejarah mencatat bahwa pada masa awal kemerdekaan, federalisme pernah menjadi wacana yang diperdebatkan oleh para pendiri bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun